Page 351 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 351

Sin Liong hanya menggeleng kepalanya.


               "Kalau begitu, mudah saja ! Engkau menjadi mantuku, menikah saja dengan Hui-

               ji...."."Locianpwe, ingatlah bahwa Siocia telah bertunangan, adapun aku.... aku

               sama sekali tidak mempunyai pikiran untuk menikah,"

               Kakek  itu  menarik  napas  panjang.  "Engkau  betul,  memang  tidak  patut  kalau

               diputuskan begitu saja, dari satu pihak. Aihhh, Lu-san Lojin, engkau tua bangka

               benar-benar sekali ini membuat hatiku kesal! Aku telah pergi ke sana baru-baru

               ini  dan  dia  bersama  puteranya  itu,  juga  bersama  seorang  puterinya,  menurut

               penuturan penduduk di sekitar Lu-san, telah pergi entah ke mana! Aihh, betapa

               kesal  hatiku...."  "Harap  Locianpwe  menenangkan  pikiran.  Mungkin  mereka

               sedang mencari Locianpwe. Kalau sudah jodoh, tentu akan dipertemukan kelak."


               Kembali  kakek  itu  mengangguk-angguk.  Memang,  setelah  mendengar  bahwa

               pemuda yang tadinya akan dibunuhnya itu ternyata adalah Sin-tong yang dahulu

               dibawa oleh Pangeran Han Ti Ong tokoh Pulau Es, dia tertarik dan terkejut sekali.

               Bukan hanya untuk mencoba menarik pemuda itu menjadi mantunya, akan tetapi

               juga  untuk  keperluan  lain  yang  amat  penting.  Dia  masih  ragu-ragu  untuk

               membicarakan  urusan  ini,  maka  dia  menanti  kesempatan  baik  dan  hendak

               menjajaki lebih dulu, di fihak manakah pemuda ini berdiri.


               Sementara  itu,  Siangkoan  Hui  merasa  malu  sekali.  Dia  sudah  mengenal  baik

               watak ayahnya yang kasar dan jujur. Tentu kalau dia ikut masuk ke dalam rumah

               menemui pemuda itu, ayahnya akan bicara yang bukan-bukan tanpa tedeng aling-

               aling  lagi!  Dia  merasa  malu  dan....  girang  bukan  main.  Tak  dapat  ia  menipu

               hatinya sendiri. Dia memang telah jatuh cinta kepada pemuda itu! Pemuda yang

               amat luar biasa, bukan hanya tampan dan gagah, namun memiliki watak yang

               amat hebat. Belum pernah dia bertemu dengan pemuda segagah itu, begitu halus,

               begitu budiman, begitu tabah dan mengalah, akan tetapi juga amat lihai sehingga

               seratus kali rangketan itu tidak membekas sama sekali di kulit tubuhnya yang

               putih halus dan padat membayangkan tenaga yang luar biasa! Dia sudah jatuh



                                                           350
   346   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356