Page 346 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 346
"Tar.....! Tar....! Tar........!"
Semua orang terbelalak memandang , penuh keheranan. Cambuk itu menyambar
bertubi-tubi, melecuti tubuh itu, mukanya, lehernya, lengannya, dada, dan
punggungnya, namun sama sekali tidak membekas pada kulit halus putih itu!
Hanya dahi pemuda itu yang berkeringat, akan tetapi dahi Si Pemengang Cambuk
lebih banyak lagi peluhnya! Sampai seratus kali cambuk itu menyambar tubuh
Sin Liong dan ujungnya sudah pecah-pecah, namun jangankan sampai ada darah
yang menetes dari kulit tubuh Sin Liong, bahkan tampak merah saja tidak ada
seolah-olah cambuk itu bukan melecut kulit membungkus daging, melainkan
melecut baja saja!
Setelah menghitung sampai seratus kali, Si Algojo itu jatuh terduduk, napasnya
terengah-engah dan dia menggosokgosok telapak tangan kanannya yang terasa
panas dan lecetlecet. Mukanya pucat dan matanya terbelalak penuh keheranan
dan kengerian. Semua anak buah atau murid Teetok terbelalak dan pucat. Akan
tetapi muka Tee-tok sendiri menjadi merah sekali. Tahulah bahwa pemuda itu
adalah seorang yang memiliki ilmu kepandaian tinggi dan tadi telah
menggunakan sinkangnya sehingga tubuhnya kebal dan tentu saja lecutan
cambuk itu tidak membekas! Hal ini menambah kemarahan hatinya. Dia merasa
dihina dan ditantang. Dengan kemarahan meluap dia menyambar senjata aneh,
yaitu tanduk rusa yang kering itu.
Tanduk rusa itu bukanlah sebuah senjata sembarangan saja. Tee-tok merupakan
seorang ahli racun dan dia telah menemukan tanduk rusa ini yang mempunyai
daya ampuh terhadap kekebalan. Tanduk ini mengandung racun yang tak dapat
ditahan oleh kekebalan yang bagaimana kuat pun dan kini dalam kemarahannya,
dia hendak mengajar pemuda ini dengan tanduk rusa ini! Pada saat itulah Swat
Hong datang dan mengintai dengan mata terbelalak keheranan. Seluruh urat
syaraf di tubuhnya sudah tegang dan dia sudah hampir meloncat keluar untuk
menolong suhengnya ketika dia melihat seorang gadis datang berlari dan berlutut
345