Page 341 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 341

dilepas  keduanya  dan  tidak  ada  yang  menghalangi,  kedua  ekor  binatang  itu

               mengeluarkan suara auman dan gerengan yang dahsyat dan menggetarkan. Mual-

               mula mereka saling pandang dan masing-masing hendak menggetarkan lawan

               dengan  kekuatan  suara,  kemudian  harimau  yang  ganas  itulah  yang  mulai

               menerjang maju! Dengan berdiri di atas kedua kaki belakangnya, harimau itu

               menubruk dan menerkam. Akan tetapi, dengan gerakannya yang agak lamban

               dan tenang, namun kuat dan tetap sekali, biruang menangkis terkaman dan balas

               mencengkeram  dengan  kuku  jari  kakinya  yang  biarpun  tidak  seruncing  kuku

               harimau, namun tidak kalah kuatnya. Kena tamparan biruang yang amat kuat itu,

               harimau terguling-guling!


               Hanya sepasang matanya saja yang bersinar-sinar girang, akan tetapi Soan Cu

               tiak berani berkutik di dekat Sin Liong. Ingin hatinya bersorak dan mulutnya

               mengeluarkan kata-kata mengejek melihat betapa harimau itu terguling-guling,

               namun dia merasa segan terhadap Sin Liong.

               Harimau itu meloncat lagi dan menerkam makin dahsyat.


               Terjadilah perkelahian yang amat dahsyat, ditengah-tengah suara gerengan yang

               menggetarkan seluruh bukit. Pada saat itulah koki warung yang menemani sudara

               misannya  mengantar  kayu  bakar,  mendapat  kesempatan  menonton  harimau

               bertanding melawan biruang, akan tetapi karena merasa ngeri dan takut, dia cepat

               meninggalkan tempat itu dan berlari turun lagi.


               Perkelahian yang dahsyat, seru dan mati-matian. Biruang itu sudah menderita

               banyak luka di tubuhnya akibat cakaran dan gigitan harimau, akan tetapi akhirnya

               dia berhasil mencengkeram kepala harimau, menindihnya dan menggigit leher

               harimau, sampai robek dan terus luka di leher itu dirobeknya sampai keperut!

               Harimau berkelojotan dan mati tak lama kemudian.


               "Heiii....!" Soan Cu berteiak, namun terlambat. Sinar hitam menyambar ke arah

               leher biruang dan binatang ini mengeluarkan pekik mengerikan lalu roboh dan

               tak bergerak lagi, mati diatas bangkai harimau yang tadi menjadi lawannya.


                                                           340
   336   337   338   339   340   341   342   343   344   345   346