Page 345 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 345

menerima hukuman rangkes seratus kali agar hatimu puas.".Sikap yang tenang

               dan halus ini diterima keliru oleh


               Siangkoan  Houw.  Matanya  terbelalak  lebar  dan  dia  menganggap  pemuda  itu

               menantangnya, menantang

               ancaman hukumannya.


               "Belenggu kedua lengannya!" bentaknya kepada para muridnya.


               Empat orang muridnya menyerbu dan Sin Liong hanya tersenyum saja ketika
               bajunya dibuka, kedua pergelangan lengannya diikat dengan tali yang diikatkan


               pula pada cabang pohon sehingga tubuhnya setengah tergantung.

               "Ayah.....!" Tiba-tiba dara cantik jelita yang sejak tadi hanya menonton dan selalu

               memandang ke arah Sin Liong penuh kagum, berkata kepada Tee-tok, "Apakah

               tidak berlebihan perbuatan kita ini? Harap Ayah berpikir lagi dengan matang

               sebelum melakukan suatu kesalahan."


               "Dipikir apalagi? Kita telah dihina orang, kalau tidak memperlihatkan kekuatan,

               bukankah akan menjadi bahan tetawaan orang sedunia?"

               Mendengar  kata-kata  orang  tua  itu,  Siangkoan  Hui,  gadis  itu,  menunduk  dan

               melirik ke arah Sin Liong yang telah siap menerima hukuman.


               "Terima kasih atas kebaikan hatimu, Nona. Akan tetapi biarlah, aku sudah siap

               menghadapi hukuman.


               Dengan begini, habislah segala urusan dan Ayahmu takkan marah lagi." "Diam
               kau!" Tee-tok membentak, kemudian menuding kepada seorang muridnya yang


               bertubuh tinggi besar. "Ambil cambuk dan rangket dia seratus kali!"

               Murid itu berlari pergi dan tak lama kemudian sudah datang kembali membawa

               sebatang  cambuk  hitam  yang  besar  dan  panjang.  Setelah  menerima  isyarat

               gurunya,  murid  tinggi  besar  ini  mengayun  cambuknya.  Terdengar  suara

               meledakledak dan cambuk itu menyambar ke bawah, melecut tubuh atas yang

               telanjang itu.



                                                           344
   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350