Page 344 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 344
kematian itu dengan membunuh biruang kami. Bukankah itu sudah lunas
artinya?"
"Tidak!" Tee-tok yang masih marah itu membentak. "Biarpun biruangnya sudah
mati, akan tetapi pemiliknya belum dihukum!"
Soabn Cu tak dapat lagi menahan kemarahannya. "Dihukum apa? Kau hendak
membunuh kami?" "Tak perlu dibunuh! Pelanggaran ke dalam daerah ini sudah
merupakan kesalahan, dan matinya harimau tidak cukup ditebus dengan kematian
biruang. Pemiliknya harus dihukum rangket seratus kali , baru adil!" "Keparat!"
"Soan Cu!" Sin Liong berkata dan memegang lengan dara itu sehingga Soan Cu
menelan kembali kata-katanya. "Soan Cu, aku mita kepadamu agar kau sekarang
juga meninggalkan tempat ini. Biarkan aku yang berurusan dengan Siangkoan
Locianpwe. Kau turunlah dan kau tunggu aku di dusun itu.
Mengerti?" Soan Cu mengerutkan alisnya dan matanya memandang ragu, akan
tetapi melihat sinar mata Sin Liong yang tegas dan halus itu, dia tidak dapat
menolak dan dia mengangguk. "Berangkatlah, dan tunggu aku di sana." Sin Liong
berkata lagi sambil tersenyum. Soan Cu membanting kakinya, lalu melotot ke
arah Siangkoan Houw, kemudian meloncat pergi, meninggalkan isak tertahan.
Semua orang memandang dengan kagum akan keberanian dara itu yang sekali
meloncat lenyap dari situ, akan tetapi terutama sekali kagum kepada Sin Liong
yang bersikap demikian tenang dan halus, namun ia memiliki wibawa demikian
besarnya sehingga gadis liar seperti itu menjadi demikian jinak dan taat.
Setelah Soan Cu pergi jauh dan tidak tampak lagi bayangannya, Sin Liong lalu
mengeluarkan kedua
lengannya dan sambil tersenyum tenang dia berkata, "Nah,
Locianpwe. Tidak ada yang perlu diributkan lagi. Aku sudah mengaku bersalah
telah memasuki tempat
ini dan menimbulkan keributan. Biarlah aku
343