Page 358 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 358

tangannya menjadi lemas seperti kapas dan karenanya tidak terluka oleh benda

               keras!


               "Nona cantik tapi galak seperti kucing lapar!" Kwee Lun balas memaki ketika

               melihat nona itu menyerang terus sambil memaki-maki. "Berhentilah dulu dan

               kita bicara!"

               "Iblis raksasa, kau yang kelaparan!" Soan Cu membentak makin marah dan kini

               dia sudah mencabut pedangnya, pedang Coa-kut-kiam! Dengan kedua senjatanya

               ini, dia menyerang kalang kabut! "Wah, runyam! Perempuan galak dan ganas!"

               Kwee Lun terancam bahaya maut dan dia pun terpaksa lalu mencabut pedangnya

               dengan tangan kanan sedangkan tangan kirinya memegang kipas gagang perak.

               "Tringgggg....  Cringggg-trangggg......!"  Bunga  api  berpijar  dari  keduanya

               terdorong kebelakang oleh pertemuan senjata yang hebat itu tadi. Kipas bertemu

               dengam cambuk dan pedang bertemu dengan pedang. Masing-masing menjadi


               terkejut dan terheran. Tenaga sinkang mereka seimbang!

               "Bagus! Mari kita bertanding sampai selaksa jurus!" Soan Cu sudah menerjang

               lagi.


               "Trangggg....!  Trangggg....!!"  Kembali  Kwee  Lun  menangkis  sekuatnya  dan

               mereka terdorong mudur. "Sombongnya! Manusia mana kuat bertanding sampai

               selaksa  jurus?  Makan  waktu  berapa  bulan?  Tunggu  dulu,  mengapa  kau

               marahmarah kepadaku seperti orang kebakaran jenggot?" "Ngaco! Jenggotmu

               yang kebakaran!"

               "Eh, ohhh! Kau bikin aku bingung! Benar, kau tidak berjenggot. Eh, kenapa kau

               marah-marah begini? Dan kau lihai bukan main! Senjatamu mengerikan!"


               Cerewet!" Soan Cu sudah hendak menerjang lagi, sekarang terdorong oleh rasa

               penasaran bahwa dia tidak mampu mengalahkan pemuda ini.

               "Nanti dulu! Kita bicara dulu, baru kita bertanding selaksa.... eh, seratus jurus


               saja! Aku salah menduga, kukira kau tadi seorang pelayan di sini!"




                                                           357
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363