Page 697 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 697
JILID 24
"Lekas.....! Kita pakai kuda mereka!" Liem Toan Ki berkata kepada kekasihnya.
Swi Nio menyambar kendali dua ekor kuda terbaik, sedangkan Toan Ki lalu
mencambuk dua ekor kuda yang lain sehingga binatangbinatang itu kabur
ketakutan. Kemudian mereka meloncat ke atas punggung kuda rampasan itu dan
membalapkan kuda meninggalkan tempat itu.
"Mestinya mereka itu dibunuh, akan tetapi aku tidak tega melakukannya," kata
Toan Ki.
"Benar, belum tentu mereka itu jahat."
"Moi-moi, berhenti dulu," tiba-tiba Toan Ki berkata.
Swi Nio menahan kudanya dan melihat kekasihnya seperti orang bingung.
"Ada apakah?"
"Tidak baik kalau kita menuruti permintaan Nona Han Swat Hong pergi ke Awan
Merah." Bu Swi Nio mengerutkan alisnya dan memandang kepada kekasihnya
dengan penuh selidik. Selama ini, dia selain mencinta, juga kagum dan percaya
penuh kepada kekasihnya yang dianggapnya seorang pria yang gagah perkasa
dan patut dibanggakan. Akan tetapi sekarang dia memandang penuh curiga.
jangan-jangan kekasihnya juga ketularan penyakit seperti empat orang tadi,
menginginkan pusaka Pulau Es! Biarpun dia sendiri belum pernah membuka-
buka pusaka-pusaka itu, namun dia maklum bahwa pusaka-pusaka Pulau Es yang
berada di tangan gurunya adalah pusaka yang tak ternilai harganya, benda
keramat yang tentu mengandung ilmu-ilmu mujijat!
"Kok, apa..... apa maksudmu?" Mendengar nada suara kekasihnya, Toan Ki
mengangkat muka memandang. Mereka bertemu pandang dan Toan Ki
tersenyum, memegang tangan kekasihnya dan mencium tangan itu.
696