Page 698 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 698

"Ihhhh!  kau  berdosa  padaku,  memandang  penuh  curiga  seperti  itu!"  katanya

               tertawa. "Tidak, Moi-moi, tidak ada pikiran yang bukan-bukan di dalam hatiku.

               Aku hanya teringat akan bahaya besar kalau kita ke Awan Merah. Thio Sek Bi

               tadi adalah murid Thian-kok, sedangkan Thian-kok adalah suheng dari Puncak

               Awan Merah di tai-hang-san! Kalau murid dari Sang Suheng seperti Thio Sek Bi

               tadi, apakah kita dapat mengharapkan sute akan lebih baik? Jangan-jangan kita

               seperti  ular-ular  menghampiri  penggebuk!"  "Sialan!  Kausamakan  aku  dengan

               ular? Koko, kalau begitu, bagaimana baiknya sekarang?" Swi Nio menghentikan

               kelakarnya karena menjadi khawatir juga.


               "Swi-moi, tugas yang kita pikul bukanlah ringan. Apalagi karena agaknya sudah

               banyak yang tahu bahwa kita berdualah yang memegang pusaka-pusaka Pulau

               Es, maka kurasa langkah-langkah kita tentu akan dibayangi orang-orang

               kang-ouw yang ingin merampas Pusaka Pulau Es. Ke mana pun kita pergi, kita


               tentu akan dicari oleh mereka."

               Swi Nio menjadi pucat. Baru dia sadar betapa berat dan berbahaya tugas mereka.

               "Aihh, kalau begitu bagaimana baiknya?'


               "Tidak ada jalan lain kecuali berlindung ke Hoa-san. Aku akan minta bantuan

               Hoa-san-pai agar suka menerima kita bersembunyi di sana dan menyembunyikan

               pusaka di sana. Hanya Hoa-sa n-pai saja yang dapat kupercaya dan kiranya tidak

               sembarangan orang berani main gila di Hoa-san-pai." "Engkau benar, Koko dan

               aku setuju sekali. Akan tetapi, bagaimana nanti kalau yang mempunyai pusaka

               ini menyusul kita ke Puncak Awan Merah dan tidak mendapatkan kita di sana?"

               "Lebih baik begitu daripada mendapatkan kita di sana tanpa pusaka lagi, atau

               mendengar bahwa kita tewas


               dan pusaka dirampas orang! Sebagai orang-orang yang sakti, tentu mereka akan

               dapat mencari kita atau.menduga bahwa aku berlindung ke                 Hoa-san-pai.

               Mari kita berangkat,





                                                           697
   693   694   695   696   697   698   699   700   701   702   703