Page 715 - Bu Kek Siansu 01_Neat
P. 715
"Kepada kami!"
"Bagi-bagi rata!"."Dijadikan sayembara!"
Macam-macam teriakan para tokoh kang-ouw dan Liem Toan Ki mengangkat
kedua lengannya ke atas. "Cu-wi sekalian, apa buktinya bahwa kami berdua
menyimpan Pusaka Pulau Es?" "Orang she Liem, kau masih berpura-pura lagi
bertanya? Aku dan banyak orang melihat betapa gadis Pulau Es itu menyerahkan
pusaka itu kepadamu!" Tiba-tiba terdengar suara orang yang bukan lain adalah
Thio Sek Bi, murid Thian-tok yang pernah berusaha merampok pusaka itu.
Mendengar ucapan ini dan melihat munculnya murid Thiantok dan beberapa
orang bekas pengawal yang dulu ikut bertempur di istana The Kwat Lin, tahulah
Toan Ki dan Swi Nio bahwa menyangkal tidak akan ada gunanya lagi.
"Kita harus mempertahankan mati-matian," bisik Swi Nio kepada suaminya yang
mengangguk dan berkata dengan suara lantang, "Cu-wi sekalian! Kami berdua
tidak menyangkal lagi bahwa memang kami telah dititipi pusaka oleh Nona Han
Swat Hong, dua tahun yang lalu. Akan tetapi, kami tidak akan menyerahkan
pusaka itu kepada siapapun juga kecuali kepada yang berhak, yaitu Nona Han
Swat Hong!" Teriakan-teriakan hiruk pikuk menyambut ucapan lantang ini.
"Kalau begitu, kalian akan menjadi tawananku!" Thian-tok membentak marah
sambil melangkah ke depan, akan tetapi gerakannya ini segera diikuti oleh
banyak orang dan jelas bahwa mereka hendak memperebutkan Liem Toan Ki dan
istrinya agar menjadi orang tawanan mereka, tentu untuk dipaksa menyerahkan
pusaka! "Siancai..... harap Cu-wi bersabar dulu.....!" Tiba-tiba dengan suara yang
halus namun berpengaruh, Ketua Hoa-san-pai berkata sambil mengangkat kedua
tangan ke atas, "Biarkan pinto bicara dulu!" "Totiang, kau hendak bicara apa
lagi?" Thian-tok membentak marah, alisnya berdiri dan matanya melotot. "Pinto
mengaku bahwa urusan pusaka Pulau Es itu sama sekali tidak ada sangkut
pautnya dengan Hoa-san-pai dan Hoa-san-pai pun tidak mengetahuinya. Maka
sebagai Ketua Hoa-san-pai, pinto hendak bertanya dulu kepada murid Liem Toan
714