Page 78 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 78

TUNAS PANCASILA


            “...  mungkin orang  mengemukakan bahwa
            demokrasi itu seharusnya telah mengandung
            maksud keadilan, akan tetapi selama demokrasi
            yang  biasa disebut  demokrasi secara Barat atau
            demokrasi  modern masih  paling mementingkan
            “kesamaan”  misalnya kesamaan hak dalam
            segala hal serta biasanya mengabaikan harga dan
            nilai benda lahir atau batin, maka dengan sendiri
            demokrasi itu kerap kali tidak merupakan keadilan
            sosial. Hal itulah tentunya yang menjadi alasan
            bagi  si pencipta Pancasila  untuk  memasukkan
            keadilan sosial disamping kedaulatan rakyat...”
            (Ki Hajar Dewantara, : 30).


            Keadilan baru akan terwujud bila aktivitas pemimpin
            dan  rakyatnya  telah  menuju  dan  menampakkan
            keadilan, baik dalam perilaku maupun sikap, dalam
            mengelola diri sendiri, keluarga,  masyarakat,
            bangsa, dan negara. Karena itu, untuk mewujudkan
            keadilan  bersama,  kita harus tunduk  dengan
            prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa dalam wajah
            kemanusiaan yang adil dan beradab,  persatuan
            Indonesia,  dan  kerakyatan  yang  dipimpin oleh
            hikmah/kebijaksanaan  dalam permusyawaratan/
            perwakilan.  Karena  Tuhanlah Yang Maha Adil dan
            Dialah Keadilan itu sendiri. Maka keadilan menjadi
            niscaya  adanya.  Dia harus  terus-menerus  hadir  di
            tengah-tengah hidup masyarakat bangsa. Kesadaran
            total  atas Tuhan itulah yang membimbing  kita
            untuk  tidak  berlaku  zalim kepada  sesama dengan
            korupsi, kolusi, dan nepotisme. Karena itu, keadilan
            bersama  baru  akan  terwujud,  jika kita  memahami
            seluruh makna yang  hidup dan  terkandung  di
            dalamnya. Pancasila boleh lama dan zaman boleh
            berkembang,  tetapi  Pancasila  akan  selalu hidup
            sampai kiamat bila pemilik  setiap zaman bangsa
            ini mampu merealisasikan nilai-nilainya dalam
            kehidupan bangsa.













                                                                       Sumber Foto: Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbud


                                                                                                        64
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83