Page 73 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 73

4           Kerakyatan yang                     Namun, ilmu itu juga memberikan dampak positif
                                                          pada  setiap orang,  baik bagi dirinya  sendiri dan
                      dipimpin oleh hikmat                orang lain. Oleh karena itu hikmah bukanlah science
                                                          (ilmu), bukan juga knowledge (pengetahuan) yang
                      kebijaksanaan dalam                 tumpuannya pada akal dan aspek kognitif semata.
                                                          Dalam Filsafat, hikmah sering disebut sebagai
                      Permusyawaratan/                    Philosophia,  yakni pengetahuan  tertinggi  tentang

                      Perwakilan.                         kebijaksanaan.

          Sebagaimana diksi  kemanusiaan dan manusia,     Pencarian hikmah ini sendiri sejatinya adalah fitrah
          diksi  kerakyatan mengacu kepada kemendasaran   manusia yang telah dimulai sejak manusia pertama,
          atau keaslian dari rakyat. Sehingga kata kerakyatan   Nabi Adam. Mereka mencari pengetahuan tertinggi
          dalam sila keempat ini menunjuk realitas di dalam   yang  di dalamnya  mengandung berbagai  macam
          diri rakyat itu sendiri. Rakyat sendiri adalah sebuah   kebijaksanaan untuk diamalkan dalam hidup.
          atribut yang tidak memiliki wujudnya pada realitas   Hikmah ini adalah ilmu yang hanya bisa dimiliki oleh
          luar/dunia.  Namun, atribut  rakyat itu kita tujukan   yang  akal  pikiran  dan  hatinya  siap menerimanya.
          pada sekumpulan orang atau individu manusia yang   Hati dan pikirannya harus bersih dari segala macam
          hidup  dalam satu  negara  dan  bangsa.  Manusia-  kesesatan dan keburukan-keburukan  lainnya yang
          manusia yang hidup  dalam sebuah  bangsa  dan   menyebabkan  hikmah itu tidak  datang  ke dalam
          negara itulah yang kita maksud rakyat. Mereka hidup   dirinya. Hikmah itu datang dari Tuhan dan diberikan
          bersama individu lainnya, tunduk dalam aturan dan   kepada  mereka  yang  layak  untuk  dipercaya
          pemerintahan  yang  sah, dan mereka  merupakan   menerimanya. Karena Tuhan adalah Zat Yang Maha
          penduduk di dalam suatu negara. Dengan demikian,   Suci, maka mustahil mereka yang  jiwanya  kotor
          meski  rakyat pada dirinya tidak memiliki  realitas   akan mampu menerima hikmah tersebut.  Kecuali
          wujudnya,  tetapi  kita  bisa memiliki  pengetahuan   mereka yang  selalu berusaha untuk memperbaiki
          tentang rakyat dalam realitas wujud ketika konsep   dan mengupgrade dirinya untuk menjadi sempurna
          rakyat  kita predikatkan  pada manusia-manusia di   dari hari ke hari.
          suatu bangsa.
                                                          Socrates,  filsuf  Yunani,  pada  masanya  menyebut
          Oleh karena  itu,  kita  memahami bahwa  makna   dirinya  sebagai  filosof,  yang  bermakna  orang
          kerakyatan  di sini  adalah  sesuatu yang  paling   yang mencintai kebijaksanaan. Pernyataan  ini  ia
          mendasar,  asli, dan  mendalam yang  terdapat   ungkapkan  sebagai kritik atas banyaknya  sarjana-
          dalam diri dan jiwa rakyat atau manusia Indonesia.   sarjana  dan  intelektual-intelektual pada  masanya
          Apa sesuatu  yang  mendasar, asli, dan  mendalam   yang menyebut diri mereka sebagai kebijaksanaan
          dalam jiwa rakyat itu? Jawabannya tidak lain adalah   itu sendiri, atau orang  bijak. Padahal  mereka
          yang  ber-Ketuhanan  Maha  Esa, ber-Kemanusiaan   menjual pengetahuan  dan  membolak-balikkan
          yang  adil dan beradab,  dan memiliki  komitmen   argumen  untuk  mengebiri hukum dan  keadilan
          yang luhur serta kukuh di dalam hatinya  kepada   demi kedudukan dan harta.
          persatuan  Indonesia yang  aktualitasnya  tertuju
          pada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.   Maka tidak heran bila banyak orang berpendidikan
          Kerakyatan  inilah yang  pada akhirnya  kita maknai   yang  memiliki  science  (ilmu)  dan  knowledge
          sebagai ruh bangsa.                             (pengetahuan)  tinggi, tetapi pada  saat yang
                                                          sama perilaku  buruknya  juga  tinggi.  Seperti
          Meski demikian, konsep kerakyatan itu tidak hanya   tinggi korupsinya,  tinggi kolusinya, dan  tinggi
          berhenti pada  upaya  menemukan kesejatian diri   nepotismenya.  Jawabannya  jelas,  ilmu  dan
          sebagai  bangsa,  akan  tetapi kesejatian tersebut   pengetahuan  mereka  hanya  sampai pada  rasional
          juga harus  dipimpin dan  dituntun  oleh sebuah   kognitif saja, tetapi tidak menyentuh  batin dan
          pengetahuan  sejati yang  senantiasa tunduk  pada   jiwanya.  Oleh sebab itu, mereka yang memiliki
          kebijaksanaan.  Pengetahuan  sejati itu kita sebut   hikmah tentu berbeda dengan mereka yang memiliki
          sebagai  hikmah.  Hikmah sendiri  tidak  hanya   ilmu pengetahuan.  Mereka  yang  memiliki  hikmah
          dimaknai sebagai pengetahuan  atau  ilmu semata.   sudah pasti sejalan antara pikiran dan tindakannya.

    59    TUNAS PANCASILA
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78