Page 71 - C:\Users\danang\Documents\Flip PDF Professional\BUKU-TUNAS-PANCASILA\
P. 71

3


                      Persatuan Indonesia



          Setelah berhasil memanfaatkan situasi  geopolitik
          dunia  pasca  Perang  Dunia II, bangsa  Indonesia
          berhasil memproklamirkan dirinya pada 17
          Agustus 1945 sebagai sebuah bangsa dan negara
          yang merdeka dan berdaulat. Ini  artinya,  bangsa
          Indonesia secara tegas menyatakan dirinya bahwa
          mereka setara  dengan  bangsa  dan  negara  lain di
          dunia. Dan secara de facto Indonesia benar-benar
          terlahir  sebagai  sebuah  bangsa dan  negara  baru
          sehari setelahnya, 18 Agustus 1945. Setelah berhasil
          menetapkan  Soekarno  dan Mohammad Hatta
          sebagai  Presiden  dan  Wakil Presiden.  Pada  dua
          tanggal  penting itulah Indonesia berhasil secara
          politik untuk memindahkan kekuasaan dari penjajah
                                                           Sumber Foto: Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbud
          ke bangsa Indonesia dan mampu mempersatukan
          wilayahnya  yang luas serta terpencar  di bawah
          agenda persatuan Indonesia.                     terjadinya konflik yang bermuara pada perpecahan.
                                                          Sesuatu yang tidak kita inginkan, tetapi pihak luar
          Namun, agenda persatuan Indonesia bukan hanya   selalu menginginkannya.
          agenda  untuk  menyatukan  wilayah  agar  tetap
          dalam  Negara  Kesatuan  Republik Indonesia  saja.   Sejarah telah mengingatkan banyak hal kepada
          Akan  tetapi  ia juga  merupakan  agenda  untuk   kita. Akibat kelalaian dan keengganan membangun
          menyatukan secara batin setiap elemen  bangsa   kohesi batin secara jujur dan tulus sesama  anak
          yang secara  realitas berbeda satu sama lain.   bangsa, kohesi sosial  kita lemah. Kita pernah
          Kenyataan ini haruslah dipahami betul dan hati-hati.   mengalami konflik-konflik horizontal antar sesama
          Bahwa  agenda  persatuan  Indonesia  tidak  hanya   anak bangsa yang  bahkan  harus mengorbankan
          terletak pada aspek politik saja, tetapi juga terkait   darah  dan  nyawa  dengan  sia-sia. Tidak hanya  itu,
          erat dengan agenda penyatuan sosio-kultur bangsa   upaya-upaya disintegrasi oleh sebagian kelompok,
          Indonesia yang  kompleks dan  beragam.  Oleh    sayup-sayup  terus  terdengar  sampai hari  ini.
          karena  itu,  ketika agenda  pemindahan  kekuasaan   Pemberontakan Partai Komunis Indonesia atau PKI
          telah terlaksana dan penjagaan wilayah NKRI terus   dan  Darul  Islam/Tentara  Islam Indonesia  atau  DI/
          dilaksanakan sampai hari ini, maka kerja selanjutnya   TII adalah  beberapa  contohnya.  Keengganan  dan
          adalah  upaya untuk mewujudkan  persatuan       ketidakjujuran membangun kohesi  batin sesama
          batin  tersebut.  Penyatuan  batin  ini menjadi   anak bangsa hanya akan memperuncing keragaman
          niscaya adanya, sebab tanpa itu perpecahan akan   dan perbedaan bangsa kita. Jika kita tidak juga mau
          senantiasa menghantui bangsa kita. Kohesi batin   belajar dari sejarah, lambat laun kita akan tiba pada
          itu harus dibangun dan diupayakan secara jujur dan   persoalan seperti konflik masa lalu yang sia-sia dan
          sungguh-sungguh oleh setiap anak bangsa. Mereka   mahal harganya.
          harus memiliki hati yang  lapang  dan prasangka
          baik  untuk  mau  memahami,  mengerti,  mencintai,   Dengan demikian, maka jelaslah bahwa persatuan
          dan memiliki satu dengan yang lain. Tanpa adanya   Indonesia itu bermakna persatuan lahir dan batin.
          kohesi batin yang jujur dan sungguh-sungguh ini,   Persatuan  politik dan  sosial, kebudayaan,  serta
          maka  persatuan    wilayah  secara  politik hanyalah   kemanusiaan. Kita telah  berupaya  sekuat tenaga
          kepura-puraan/kepalsuan  yang  suatu saat akan   menjaga  persatuan  wilayah  melalui kekuatan
          timbul ke permukaan, dan dia menjadi pemicu bagi   politik yang  kita miliki,  sehingga sampai hari  ini


    57    TUNAS PANCASILA
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76