Page 49 - modul Pembelajaran Studi AGama kontemporer
P. 49
Uraian Materi
A. Pengertian Islam dan Liberalisme
1. Pengertian Islam
Kata Islam secara etimologi berasal dari bahasa Arab, terambil dari
kosakata salima yang berarti selamat sentosa. Dari kata ini dibentuk
menjadi kata aslama yang berarti memeliharakan dalam keadaan selamat,
sentosa dan berarti pula berserah diri, patuh, tunduk, dan taat. Dari kata
aslama ini dibentuk kata Islam (aslama, yuslimu, Islaman), yang
mengandung arti selamat, aman, damai, patuh, berserah diri, dan taat.
Adapun pengertian Islam menurut terminologi adalah agama yang
di dasarkan pada lima pilar utama, yaitu mengucapkan dua kalimat
syahadat, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, berpuasa di bulan
46
Ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji bagi yang sudah mampu.
Dari istilah-istilah lain Islam berhubungan erat dengan makna
keselamatan, kedamaian, dan kemurnian. Islam merupakan agama yang
membawa kedamaian. Islam bermakna penyerahan diri, ketundukan dan
kepatuhan terhadap perintah Allah serta pasrah dan menerima dengan puas
terhadap ketentuan dan hukum-hukum-Nya. Pengertian “berserah diri”
dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan untuk paham fatalisme,
melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti ajaran
agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim
mengikuti perintah Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya,
47
tetapi disertai usaha untuk memahami hikmahnya.
2. Pengertian Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan
persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme
mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan dengan kebebasan
46 Fadlan Kamali Batubara, Metodologi Studi Islam (Menyingkap Persoalan Ideologi dari
Arus Pemikiran Islam dengan Berbagai Pendekatan dan Cabang Ilmu Pengetahuan Lainnya),
(Yogyakarta: Deepublish CV Budi Utama, 2019), hlm. 6.
47 https://id.wikipedia.org/wiki/Islam
45