Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 15

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesian (KSPI) Said Iqbal menegaskan,
              para  serikat  buruh  tetap  menggelar  aksi  mogok  nasional  pada  6-8  Oktober  dalam  rangka
              menolak RUU Cipta Kerja. Mogok nasional, menurut Iqbal, akan dilakukan kurang lebih 2 juta
              buruh yang melibatkan 32 federasi dan konfederasi serikat buruh dan sejumlah federasi serikat
              buruh lainnya. Iqbal mengatakan, aksi mogok kerja ini telah sesuai dengan aturan perundangan-
              undangan yakni UU No 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka
              Umum.

              "Selain itu, dasar hukum mogok nasional yang akan kami lakukan adalah UU No 39 Tahun 1999
              tentang HAM dan UU No 12 tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan Internasional tentang
              Hak-Hak Sipil dan Politik," kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin (5/10/2020).

              Iqbal juga mengatakan, dalam aksi mogok nasional tersebut, serikat buruh akan menyampaikan
              secara spesifik penolakan terhadap substansi RUU Cipta Kerja.

              Rinciannya,  buruh  menuntut  upah  minimum  kota  (UMK)  tanpa  syarat  dan  upah  minimum
              sektoral  kota  (UMSK)  tidak  dihilangkan.  Kemudian,  buruh  meminta  nilai  pesangon  tidak
              berkurang.  Buruh  menolak  adanya  Perjanjian  Kerja  Waktu  Tertentu  (PKWT)  atau  karyawan
              kontrak seumur hidup. Selain itu, buruh juga menolak outsourcing seumur hidup, waktu kerja
              yang eksploitatif, serta hilangnya cuti dan hak upah atas cuti. Buruh juga menuntut karyawan
              kontrak dan outsourcing harus mendapat jaminan kesehatan dan pensiun.

              "Sementara itu, terkait dengan PHK, sanski pidana kepada pengusaha, dan TKA harus tetap
              sesuai dengan isi UU No 13 Tahun 2003," kata Iqbal.

              Adapun, aksi mogok nasional ini akan diikuti serikat buruh di 25 Provinsi di Indonesia.













































                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20