Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 19

"Tentunya sinergi tersebut akan menciptakan keterbukaan dan keharmonisan antara manajemen
              perusahaan  dengan  pengurus  serikat  pekerja  atau  buruh  sehingga  kegiatan  yang  bisa
              menggangu  produktivitas  industri  dapat  diminimalkan,"  katanya  melalui  keterangan  tertulis,
              Selasa (6/10/2020).

              Selain itu, demi menjaga para pekerja dari potensi tindakan intimidasi serta pemaksaan untuk
              melakukan mogok kerja dan unjuk rasa yang akan berlangsung 6-8 Oktober 2020,  Menperin
              meminta para pelaku industri ikut aktif berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.

              "Dalam hal ini pihak Polri akan memberikan perlindungan kepada para pekerja dan tindakan
              tegas terhadap pelanggaran hukum yang terjadi," ujarnya.

              Untuk tetap menjaga produktivitas tenaga kerja industri pada masa pandemi Covid-19, dia minta
              pelaku  industri  melakukan  pemantauan  penerapan  protokol  kesehatan  perusahaan,  baik  di
              dalam  pabrik  maupun  di  luar  lingkungan  kerja.  Untuk  itu,  dirinya  mengimbau
              perusahaan/industri  memberikan  pengertian  kepada  para  pekerja  agar  menghindari  aktivitas
              yang menimbulkan kerumunan massa dalam jumlah besar.

              "Kami meminta kepada para pelaku industri untuk mengingatkan para pekerja, bahwa dalam
              situasi pandemi Covid-19 saat ini, aksi unjuk rasa dipastikan menimbulkan kerumunan massa
              dalam  jumlah  besar,  sehingga  protokol  pencegahan  penularan  Covid-19  sulit  dijalankan,"
              imbaunya.

              Agus  khawatir  terhadap  potensi  terciptanya  klaster  baru  penularan  Covid-19  di  lingkungan
              perusahaan akibat kegiatan bersifat massal.

              "Tentunya  akan  memiliki  dampak  yang  luar  biasa,  karena  bisa  membahayakan  keselamatan
              pekerja dan mempengaruhi produktivitas industri itu sendiri," katanya.

              Pada situasi pandemi, pemerintah juga terus berupaya mewujudkan dunia usaha lebih kondusif
              melalui implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja yang baru saja disahkan.

              Undang-undang  tersebut  diharapkan  mampu  mendorong  peningkatan  kegiatan  ekonomi  dan
              investas sehingga dapat menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Yang
              pada akhirnya dapat semakin mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.

              "UU Cipta Kerja  tidak lain merupakan upaya menciptakan kondisi yang lebih kondusif sehingga
              membuat investor nyaman berinvestasi di Indonesia, yang tentunya akan memberikan multiplier
              effect bagi ketersediaan lapangan pekerjaan baru," ujarnya.

              Lebih lanjut kata dia,  UU Cipta  Kerja memberikan manfaat yang cukup signifikan, mencakup
              kemudahan dan kepastian dalam mendapatkan perizinan berusaha dengan penerapan perizinan
              berbasis risiko (risk-based approach) dan penerapan standar. Kemudian, pemberian hak dan
              perlindungan yang lebih baik bagi pekerja atau buruh. Sekaligus akan mampu meningkatkan
              daya saing dan produktivitas usaha.

              Dalam  pemberitaan  sebelumnya,  2  juta  buruh  akan  terus  menyuarakan  penolakan  adanya
              Omnibus  Law  UU  Cipta Kerja  dengan  melakukan  mogok  nasional  selama  tiga  hari.  Lantaran
              banyak aturan yang dianggap merugikan para pekerja/buruh. Salah satunya, pengurangan upah
              minimum serta risiko status pekerja akan terus menjadi pekerja kontrak.









                                                           18
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24