Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 21

Ringkasan

              Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tetap mengesahkan RUU Cipta Kerja di tengah penolakan
              dari  berbagai  kalangan  pekerja/buruh.  Aturan  sapu  jagat  tersebut  digadang-gadang  dapat
              menciptakan lapangan kerja baru dan memangkas sejumlah regulasi.



              FAKTA-FAKTA OMNIBUS LAW CIPTA KERJA YANG DISAHKAN DPR

              Create  Story      Fakta-fakta  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  yang  Disahkan  DPR    kumparanBISNIS
              Konten Redaksi kumparan  Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tetap mengesahkan RUU Cipta
              Kerja di tengah penolakan dari berbagai kalangan pekerja/buruh. Aturan sapu jagat tersebut
              digadang-gadang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan memangkas sejumlah regulasi.

              DPR maupun pemerintah secara maraton membahas beleid tersebut di tengah pandemi COVID-
              19. Rapat sering kali dilakukan di akhir pekan, bahkan hingga larut malam.

              Untuk lebih jelasnya, berikut kumparan sajikan fakta-fakta mengenai Omnibus Law Cipta Kerja:
              DPR menjadi sangat rajin saat membahas  RUU Cipta Kerja  . Pandemi bukan lagi penghalang
              untuk mereka mempercepat pengesahan Cipta Kerja.

              Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR RI, Supratman Andi  Agtas  mengatakan, pembahasan RUU
              Cipta Kerja dilakukan sebanyak 64 kali pertemuan, yang terdiri dari 2 kali rapat kerja, 56 kali
              rapat panja, dan 6 kali rapat Tim Perumus (Timus) dan Tim Sinkronisasi (Timsin).

              "Baleg bersama pemerintah dan dewan legislatif telah melaksanakan rapat sebanyak 64 kali, 2
              kali rapat kerja, 56 kali rapat panja dan 6 kali rapat  Timus  Timsin  . Yang dilakukan mulai hari
              Senin sampai Minggu, dari pagi sampai malam bahkan reses pun tetap melakukan rapat baik di
              dalam gedung maupun di luar," ungkap Supratman dalam Rapat Paripurna DPR RI, Senin (5/10).

              Supratman menjelaskan RUU Cipta Kerja merupakan RUU yang disusun dengan menggunakan
              metode Omnibus Law yang terdiri dari 15 bab dan 174 pasal. Sehingga pengesahan RUU ini
              berdampak terhadap 1.203 pasal dari 79 undang-undang terkait, dan terbagi dalam 7.197 daftar
              inventarisasi masalah.

              Menurut  Supratman,  pembahasan  dilakukan  secara  intensif  dengan  mengedepankan
              musyawarah untuk mufakat. Adapun pembahasan dimulai dari tanggal 20 April sampai dengan
              3 Oktober 2020. Dalam perjalanannya ada 7 undang-undang yang akhirnya dikeluarkan dari
              RUU.

              "Terdapat  7  undang-undang  dari  rancangan  undang-undang  Cipta  kerja,  yang  pertama  UU
              nomor 40 tahun 1999 tentang Pers," ujar Supratman.

              DPR RI melakukan Rapat Paripurna mendadak di awal pekan ini. Bahkan di agenda DPR RI pada
              Senin (5/10) pagi pun tak ada Rapat Paripurna.
              Sebelumnya, Rapat Paripurna sudah  dijadwalkan pada Kamis, 8 Oktober 2020. Namun pada
              Senin (5/10) siang, para awak media dikejutkan dengan agenda Rapat Paripurna pada hari itu
              juga pukul 14.00 WIB.

              Sebelum Rapat Paripurna, Pimpinan DPR RI dan Pimpinan Fraksi pun mendapatkan undangan
              untuk mengadakan rapat konsultasi pengganti rapat Badan Musyawarah (Bamus) pada Senin
              (5/10) pukul 12.30 WIB.

              Tak ada penjelasan dari pihak DPR mengapa agenda tersebut dipercepat secara mendadak.


                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26