Page 163 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 163

1.  Kemudahan  Perizinan    Sejumlah  proses  perizinan  melalui  Online  Single  Submission  (OSS)
              bakal  disederhanakan.  Akan  kemudahan  dalam  hal  pendaftaran  hak  kekayaan  intelektual,
              pendirian perusahaan, hingga kepastian legalitas bagi UMKM.

              2. Sertifikasi Halal  Percepatan dalam proses sertifikasi halal akan dilakukan bahi usaha mikro
              dan kecil. Biaya sertifikasi ditanggung pemerintah dan lembaga yang memeriksa dipeluar, hingga
              ke organisasi Islam dan perguruan tinggi negeri.

              3. Perizinan Kapal  Lewat Omnibus Law yang disahkan, maka perizinan usaha kapal perikanan
              akan  dilakukan  satu  pintu  di  Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan  (KKP).  Kementerian
              Perhubungan hanya akan memberikan dukungan standardisasi keselamatan.

              4. Rumah MBR  Pembangunan perumahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan
              dipercepat.  Program  ini  akan  dikelola  khusus  oleh  Badan  Percepatan  Penyelenggaraan
              Perumahan (BP3).

              5. Reforma Agraria  Reforma agraria dilakukan dengan percepatan redistribusi tanah melalu Bank
              Tanah.  Supratman  menyebut  kewenangan  pemerintah  daerah  tetap  dipertahankan  sesuai
              dengan otonomi daerah.

              Tapi, ada norma, standar, prosedur, dan ketentuan (NSPK) yang ditetapkan pemerintah pusat.
              "Agar terjadi standar pelayanan yang sama di seluruh daerah," kata Supratman.

              6. Jaminan Kehilangan Pekerjaan  Dalam Omnibus Law, pemerintah akan menerbitkan program
              baru  bernama  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  atau  yang  di  negara  lain  bernama
              Unemployment Insurance. JKP tak lain adalah kontribusi baru pemerintah dalam pesangon.

              Omnibus Law membuat pesangon turun, dari 32 kali upah menjadi 25 kali. Rinciannya adalah,
              19 kali upah ditanggung perusahaan dan 6 kali upah ditanggung oleh pemerintah. Adapun 6 kali
              upah yang ditanggung pemerintah inilah yang bernama JKP, lewat BP Jamsostek. "Preminya
              dibebankan ke APBN," kata Supratman.

              Akan  tetapi,  Supratman  menegaskan  bahwa  syarat  bagi  perusahaan  melakukan  PHK  tetap
              mengacu pada UU Ketenagakerjaan. Selain itu, Omnibus Law juga tidak menghilangkan hak
              untuk cuti hamil dan cuti haid seperti yang diatur dalam UU tersebut.

              7.  Penguatan  Kelembagaan    Selain  penyederhanaan  perizinan,  akan  ada  juga  kemudahan
              berusaha bagi semua pelaku usaha. Supratmen melaporkan akan ada penguatan kelembagaan
              untuk UMKM hingga koperasi melalui sejumlah kemudahan berusaha dan fasilitas nantinya.

              8. Satu Peta  Selanjutnya, ada one map policy atau kebijakan satu peta yang dituangkan dalam
              Rencana  Tata  Ruang  Wilayah  (RTRW).  Satu  peta  ini  akan  mengintegrasikan  kawasan  darat,
              pesisir, pulau-pulau kecil, ruang laut, hingga kawasan hutan. "Sehingga ada kepastian hukum
              bagi pelaku usaha," kata dia.

              9. Pekerja Asing  Setiap pemberi kerja untuk pekerja asing harus memiliki rencana penggunaan
              yang  disahkan  oleh  pemerintah  pusat.  Sementara,  pemberi  kerja  orang  per  orang  dilarang
              menggunakan  pekerja  asing.  Selain  itu,  pekerja  asing  juga  dilarang  menduduki  jabatan
              personalia di perusahaan.

              10. Kawasan Ekonomi  Terakhir, Omnibus Law memberikan kemudahan pelaksanaan  investasi
              pemerintah pusat dan Proyek Strategis Nasional (PSN) di kawasan ekonomi. Lalu, kemudahan
              prosedur birokrasi dalam rangka Cipta Kerja.





                                                           162
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168