Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 198

Menurut  Raden,  indikator  pendapatan  masyarakat  menurun  itu  antara  lain  penurunan
              perdagangan  industri  ritel,  penurunan  produksi  usaha,  penurunan  nilai  tukar  petan,  dan
              penurunan pendapatan pekerja.

              Dia menjelaskan, penurunan daya beli masyarakat itu sejalan dengan laju inflasi saat ini yang
              rendah bahkan terkontraksi 0,1 persen pada Juli 2020,  kontraksi  alias deflasi 0,05 persen pada
              Agustus dan September 2020.

              Dengan kondisi itu, kata dia, saat ini memasuki deflasi atau harga tidak mengalami kenaikan
              karena sepi permintaan.

              Begitu  juga  pertumbuhan  ekonomi  menurun,  imbuh  dia,  bahkan  mengalami  kontraksi  5,32
              persen pada  kuartal  II 2020 dan diproyeksikan kembali kontraksi meski membaik mencapai 2
              persen  pada  kuartal  III  2020.  Meski  diproyeksi  terjadi  perbaikan  pada  kuartal  ketiga  2020,
              pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal berturut-turut merupakan resesi ekonomi.

              "Permintaan jauh lebih kecil dari suplai, akibatnya harga turun karena permintaan turun. Akibat
              dari penurunan daya beli itu direfleksikan di mana konsumsi dan investasi mengalami kontraksi,"
              katanya.

              Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan hingga 31 Juli 2020, jumlah pekerja
              formal maupun informal yang terdampak Covid-19 mencapai lebih dari 3,5 juta. Dari jumlah itu,
              data yang sudah disaring melalui BPJS Ketenagakerjaan mencapai 2,14 juta pekerja terdampak
              dengan rincian pekerja formal dirumahkan mencapai 1,13 juta, pekerja formal di-PHK 383 ribu
              dan pekerja informal terdampak mencapai 630 ribu orang.














































                                                           197
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203