Page 244 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 244

Judul               PASAL KONTROVERSIAL UU CIPTA KERJA
                Nama Media          Warta Kota
                Newstrend           Omnibus Law
                Halaman/URL         Pg11
                Jurnalis            Tribunnews
                Tanggal             2020-10-06 04:49:00
                Ukuran              165x87mmk
                Warna               Hitam/Putih
                AD Value            Rp 14.850.000

                News Value          Rp 44.550.000
                Kategori            Dirjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif




              Ringkasan
              Kontrak Seumur Hidup dijelaskan dalam Omnibus Law RUU Cipta Kerja, melalui Pasal 61 yang
              mengatur bahwa perjanjian kerja berakhir pada saat pekerjaan selesai. Padahal sebelumnya
              tidak dimuat dalam UU Ketenagakerjaan. Dalam pasal 61A menambahkan, ketentuan pengusaha
              wajib  memberikan  kompensasi  kepada  pekerja  yang  memiliki  hubungan  kerjanya  berakhir
              karena sudah jangka waktu perjanjian kerja dan selesainya p ekerjaan. Aturan tentang perjanjian
              ini  dinilai  akan  merugikan  pekerja  karena  relasi  kuasa  yang  timpang  dalam  pembuatan
              kesepakatan.  Jangka  waktu  kontrak  berada  di  tangan  pengusaha,  yang  lebih  parah  bisa
              membuat status kontrak menjadi abadi.



              PASAL KONTROVERSIAL UU CIPTA KERJA

              PASAL KONTROVERSIAL UU CIPTA KERJA

              1. Kontrak Seumur Hidup
              Kontrak Seumur Hidup dijelaskan dalam Omnibus Law RUU Cipta Kerja, melalui Pasal 61 yang
              mengatur bahwa perjanjian kerja berakhir pada saat pekerjaan selesai. Padahal sebelumnya
              tidak dimuat dalam UU Ketenagakerjaan.

              Dalam pasal 61A menambahkan, ketentuan pengusaha wajib memberikan kompensasi kepada
              pekerja yang memiliki hubungan kerjanya berakhir karena sudah jangka waktu perjanjian kerja
              dan selesainya p ekerjaan. Aturan tentang perjanjian ini dinilai akan merugikan pekerja karena
              relasi  kuasa  yang  timpang  dalam  pembuatan  kesepakatan.  Jangka  waktu  kontrak  berada  di
              tangan pengusaha, yang lebih parah bisa membuat status kontrak menjadi abadi.

              Pengusaha juga dapat sewaktu-waktu mem-PHK pekerja kontrak asalkan memberi kompensasi
              sesuai ketentuan tambahan dalam pasal 61 A, yang tidak ada dalam UU Ketenagakerjaan.

              2. Pemotongan Waktu Istirahat

              RUU Cipta Kerja menghapus libur mingguan selama dua hari untuk lima hari kerja. Di Pasal 79
              Ayat (2) poin b RUU menyebutkan, istirahat mingguan hanya satu hari untuk enam hari kerja
              dalam satu minggu. Selain itu, dalam Pasal 79 ayat (5) juga menghapus cuti panjang dua bulan
                                                           243
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249