Page 620 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 620

Cuti  haid  juga  tidak  diatur  dalam  omnibus  law.  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah
              mengatakan hal itu nantinya akan  mengikuti  aturan di UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
              Namun  ini  tidak  bisa  jadi  jaminan.  Sebelumnya,  pemerintah  dan  DPR  menetapkan  besaran
              maksimal uang penghargaan adalah 8 kali upah dalam omnibus law. Jika merunut pada UU
              Ketenagakerjaan, maka seharusnya maksimal 10 kali upah. Dalam revisi yang teranyar, DPR dan
              pemerintah memperbaiki poin ini seperti yang ada di UU Ketenagakerjaan. Kenihilan masalah
              cuti haid dan hamil dalam omnibus law bisa menjadi perkara lain ke depan karena bentroknya
              aturan hukum.

              Poin yang masih menjadi masalah bagi buruh ini tak banyak dihiraukan DPR dan pemerintah.
              Selama kurang lebih 9 bulan, pemerintah sudah merampungkan pembahasan 10 klaster yang
              ada di omnibus law. Pembahasan klaster ketenagakerjaan menjadi yang paling buntut menilik
              perdebatan yang alot. Tapi ternyata, pembahasannya tidak sesulit itu bagi pemerintah dan DPR.

              Sejak dimulainya pembahasan  pada  25 September 2020, pemerintah dan DPR hanya butuh 9
              hari untuk bisa menyelesaikan pembahasan. Meski menurut buruh masih banyak masalah,  toh
              sebagian besar fraksi di DPR tak keberatan. Padahal Fraksi Partai Demokrat sudah mengingatkan
              pengesahan omnibus law terlalu buru-buru. Jika ditelaah satu per satu pasal dalam omnibus law,
              banyak  ketentuan  yang  belum  jelas  tapi  dilempar  penyelesaiannya  ke  Peraturan  Pemerintah
              daripada omnibus law.

              "Fraksi Partai Demokrat menyatakan menolak RUU Cipta Kerja ini. Kami menilai banyak hal harus
              dibahas kembali secara lebih mendalam dan komprehensif. Kita tak perlu terburu-buru," kata
              Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat Hinca Panjaitan.

              Dari pembahasan sampai pengesahan, DPR hanya perlu mengambil waktu dua hari. Tepat hari
              ini, Senin (5/10/2020), DPR sudah menjadwalkan rapat paripurna untuk pengambilan keputusan
              soal omnibus law.

              Ini  baru  bicara  soal  buruh  saja.  Masih  ada  perkara  lain  yang  membelit  omnibus  law  seperti
              masalah pertanahan dan lingkungan.

              Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartarto  awalnya    mengatakan    bahwa
              masih ada waktu bagi PKS dan Demokrat untuk berdialog dengan pemerintah terkait omnibus
              law. Siapa sangka waktu dialog itu tak sampai 48 jam. Belum lagi jika menghitung hari Minggu
              seharusnya masuk hari libur.

              Dengan  paripurna  hari  ini,  masyarakat,  terkhusus  organ  buruh,  memang  kecolongan.
              Kebanyakan dari mereka baru melaksanakan aksi protes dan mogok kerja pada 6-8 Oktober
              2020. Sebelum itu terjadi, pemerintah dan DPR sudah mengambil keputusan.

              Sekeras apapun protes dan usaha buruh menolak omnibus law, jika pemerintah dan DPR sudah
              satu suara, omnibus law--dengan segala polemiknya--tetap akan berlaku. Sama seperti UU KPK
              dahulu.

              ==========    KONFRONTASI    adalah  ulasan  serta  komentar  atas  isu  sosial-politik  yang
              sedang menghangat di Indonesia. Sajian khusus ini ditayangkan setiap Senin dan diasuh oleh
              penulis politik  Felix Nathaniel  ..











                                                           619
   615   616   617   618   619   620   621   622   623   624   625