Page 717 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 717

dengan  adanya  penerapan  Norma,  Standar,  Prosedur,  dan  Kriteria  (NSPK)  dan  penggunaan
              sistem  elektronik",  ujar  Menteri  Koordinator  Bidang  Perekonomian  Airlangga  Hartato  dalam
              keterangan resmi, Minggu (4/10).

              Menko  Airlangga  menambahkan,  selama  ini  masalah  yang  kerap  menghambat  peningkatan
              investasi dan pembukaan lapangan kerja, antara lain proses perizinan berusaha yang rumit dan
              lama, persyaratan investasi yang memberatkan, pengadaan lahan yang sulit. Lantas, omnibus
              law itu apa?Apa itu Omnibus Law?  Dikutip dari laman resmi DPR RI, istilah omnibus berasal dari
              bahasa latin yang berarti untuk semuanya. Sementara makna omnibus law adalah satu undang-
              undang yang sekaligus merevisi beberapa undang-undang untuk menyasar isu besar di sebuah
              negara.

              Omnibus law yang dikenal dengan UU sapu jagat ini dimaksudkan untuk merampingkan dan
              menyederhanakan berbagai regulasi agar lebih tepat sasaran. Omnibus law itu akan mengubah
              puluhan UU yang dinilai menghambat investasi, termasuk di antaranya UU Ketenagakerjaan.
              Setidaknya, ada 74 UU yang terdampak UU ini.

              Selain itu, omnibus law juga dikenal dengan omnibus bill. Omnibus bill artinya sebuah RUU yang
              terdiri dari sejumlah bagian terkait tetapi terpisah yang berupaya untuk mengubah dan/atau
              mencabut satu atau beberapa undang-undang yang ada dan/atau untuk membuat satu atau
              beberapa undang-undang baru.

              Omnibus law sendiri hal lazim di negara-negara  common law  dan kurang dikenal di negara
              bersistem  civil law  seperti Indonesia. Di Amerika Serikat, omnibus law telah digunakan sebagai
              UU lintas sektor.

              Sedangkan  awal  gagasan  omnibus  law  sebenarnya  dari  kekecewaan  Presiden  Joko  Widodo
              (Jokowi)  lantaran  minimnya  investasi  di  Indonesia.  Padahal  investasi  merupakan  salah  satu
              penggerak  ekonomi  terutama  di  era  ekonomi  digital.  Salah  satu  prediksi  Jokowi,  regulasi,
              biroktasi, dan hukum yang berbelit membuat investasi tidak menarik. Isi RUU Cipta Kerja  Setelah
              melewati  perdebatan  yang  cukup  ramai,  klausul  tambahan  yang  diusulkan  pemerintah  pada
              akhirnya  bisa  diterima  DPR.  Maka,  sejumlah  klausul  baru  pun  masuk  ke  dalam  klaster
              ketenagakerjaan dalam isi RUU Cipta Kerja (Ciptaker) tersebut.

              Pemerintah  menyebutkan  terdapat  tujuh  substansi  pokok  perubahan  Undang-Undang  (UU)
              nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta
              Kerja atau Omnibus Law. Dirangkum dari pemberitaan  Kontan.co.id  dan  Indonesia.go.id  ,
              berikut ada 7 poin perubahan UU Ketenagakerjaan dalam omnibus law atau isi RUU Cipta Kerja:
              Pertama  , terkait waktu kerja. Selain waktu kerja yang umum (paling lama 8 jam/hari dan 40
              jam/minggu),  RUU  cipta  kerja  ini  juga  mengatur  tentang  waktu  kerja  untuk  pekerjaan  yang
              khusus, seperti pekerjaan yang dapat kurang dari 8 jam/hari misalnya pekerjaan paruh waktu
              dan  ekonomi  digital  atau  pekerjaan  yang  melebihi  8  jam/hari  seperti  migas,  pertambangan,
              perkebunan, dan pertanian  Kedua  , terkait tenaga kerja asing (TKA). Pemerintah menyebut
              tidak akan membuka semua jenis pekerjaan untuk TKA, akan tetapi hanya untuk TKA ahli yang
              memang diperlukan untuk kondisi tertentu seperti untuk darurat, vokasi, dan peneliti.Ketiga  ,
              perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). Pekerja kontrak belum diberikan perlindungan yang
              sama  dengan  pekerja  tetap.  Perkembangan  teknologi  digital  dan  revolusi  industri  4.0
              menimbulkan jenis pekerjaan baru yang bersifat tidak tetap dan membutuhkan pekerja untuk
              untuk jangka waktu tertentu (pekerja kontrak).

              Pemerintah  ingin  ada  kepastian  disini  untuk  PKWT.  Pekerja  kontrak  diberikan  hak  dan
              perlindungan  yang  sama  dengan  pekerja  tetap  antara  lain  dalam  hal  upah,  jaminan  sosial,
              perlindungan K3 termasuk kompensasi pengakhiran hubungan kerja.




                                                           716
   712   713   714   715   716   717   718   719   720   721   722