Page 720 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 OKTOBER 2020
P. 720

neutral - Usman Hamid (Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia) Penghapusan inflasi
              dan  biaya  hidup  sebagai  kriteria  penetapan  upah  minimum  akan  melemahkan  standar  upah
              minimum di provinsi dengan pertumbuhan ekonomi mendekati nol atau negatif, seperti Papua.

              positive - Usman Hamid (Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia) Keleluasaan yang
              diberikan kepada perusahaan dalam menentukan skema penghitungan dapat merugikan pekerja
              di sektor tertentu karena mereka bisa saja diharuskan bekerja lebih lama dan menerima upah
              lembur yang lebih rendah dibandingkan dengan pekerja dari sektor lain

              neutral - Usman Hamid (Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia) Pemerintah dan
              DPR harus segera mengkaji ulang pasal-pasal dalam RUU Cipta Kerja yang berpotensi melanggar
              HAM. Pemerintah harus memastikan bahwa hak-hak pekerja dilindungi, sejalan dengan hukum
              nasional dan standar HAM internasional



              Ringkasan

              Rapat Kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI bersama pemerintah dan DPD RI, Sabtu (3/10/2020),
              menyetujui  Rancangan Undang-Undang  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  (RUU  Ciptaker)  dibawa  ke
              Rapat  Paripurna  DPR  untuk  disetujui  menjadi  undang-undang.  Sejumlah  fraksi  menolak  hal
              tersebut.

              RUU Omnibus Law Cipta Kerja tak hanya ditolak sejumlah fraksi, tetapi juga buruh, LBH, dan
              aktivis di seluruh Indonesia. Mereka menilai, RUU Cipta Kerja Omnibus Law ini akan merugikan
              pekerja dan buruh serta mengancam HAM.

              Menurut  Staf  Ahli  Kementerian  Koordinator  Perekonomian  yang  mewakili  Pemerintah,  Elen
              Setiadi, ada tujuh poin terkait perubahan UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
              yang ada dalam RUU Cipta Kerja Omnibus Law.



              ISI OMNIBUS LAW TERBARU: DOWNLOAD DRAFT RUU CIPTA KERJA PDF

              Isi RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan link download draft RUU dari Baleg DPR RI.

              Rapat Kerja Badan Legislasi (Baleg) DPR RI bersama pemerintah dan DPD RI, Sabtu (3/10/2020),
              menyetujui  Rancangan Undang-Undang  Omnibus  Law  Cipta  Kerja  (RUU  Ciptaker)  dibawa  ke
              Rapat  Paripurna  DPR  untuk  disetujui  menjadi  undang-undang.  Sejumlah  fraksi  menolak  hal
              tersebut.

              RUU Omnibus Law Cipta Kerja tak hanya ditolak sejumlah fraksi, tetapi juga buruh, LBH, dan
              aktivis di seluruh Indonesia. Mereka menilai, RUU Cipta Kerja Omnibus Law ini akan merugikan
              pekerja dan buruh serta mengancam HAM.

              Menurut  Staf  Ahli  Kementerian  Koordinator  Perekonomian  yang  mewakili  Pemerintah,  Elen
              Setiadi, ada tujuh poin terkait perubahan UU nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
              yang ada dalam RUU Cipta Kerja Omnibus Law.

              Salah  satu  poinnya  menurut  dia,  terkait  program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  yang
              belum diatur dalam UU Ketenagakerjaan dan sangat diperlukan pada saat pandemi COVID-19.

              "Substasi pokok yang kami usulkan adalah program jaminan kehilangan pekerjaan, yang belum
              diatur dalam UU Ketenagakerjaan. Dan ini harus dilaksanakan dengan cepat," kata Elen dalam
              Rapat Panitia Kerja RUU Ciptaker, di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).


                                                           719
   715   716   717   718   719   720   721   722   723   724   725