Page 285 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 APRIL 2021
P. 285

"Surat dari Kementerian Ketenagakerjaan tentang pelaksanaan pemberian THR ditandatangani
              gubernur sudah diteruskan ke kabupaten/kota. Sejauh ini laporan dari petugas kami, belum ada
              yang melapor atau mengadu ke kita kalau perusahaan mereka tidak membayar THR," katanya.

              Ia memastikan jika posko-posko yang disiapkan dinas ketenagakerjaan tersebut bakal melayani
              semua delik aduan. Nantinya, secara seksama mereka akan menindaklanjuti aduan tersebut.
              Sehingga para karyawan atau pegawai mendapat hak THR-nya sesuai ketetapan yang ada.

              "Kita mengharapkan nihil pengaduan tahun ini, semua urusan THR itu dibayarkan perusahaan
              kepada pekerja kita," ujarnya.

              Ikhwal aturan THR ini sebagaimana diatur dalam Surat Edaran (SE) Nomor M/6/HK.04/IV/2021
              tentang  Pelaksanaan  Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  Keagamaan  Tahun  2021  bagi
              pekerja  atau  buruh  di  perusahaan  yang  wajib  dibayarkan  maksimal  7  hari  sebelum  lebaran.
              Tertanda tangan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

              Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 terkait Tunjangan Hari Raya keagamaan bagi
              pekerja atau buruh di perusahaan.

              Pelaksanaannya ditujukan kepada para gubernur di seluruh Indonesia tersebut, mengimbau agar
              perusahaan membayarkan THR pekerja tahun 2021 secara penuh kepada pekerja atau buruh
              yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus atau lebih.

              THR keagamaan juga diberikan kepada pekerja atau buruh yang mempunyai hubungan kerja
              dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak tertentu atau perjanjian kerja waktu
              tertentu.

              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara
              terus menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.

              Sementara bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus
              menerus,  tetapi  kurang  dari  12  bulan,  THR  diberikan  secara  proporsional  sesuai  dengan
              perhitungan masa kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              Adapun bagi pekerja atau buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian yang telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir, sebelum hari raya keagamaan.
              Kemudian, bagi pekerja atau buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan,
              upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              (ron).




















                                                           284
   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290