Page 66 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2021
P. 66

Al Hamidi juga menegaskan, dalam penetapatn UMP dan UMK, pihaknya tetap berpedoman pada
              regulasi  yang  ada.  "Yang  menjadi  pertimbangan  penetapan  upah  adalah  murni  regulasi,"
              ujarnya.

              Sementara, Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) mengaku, penentuan besaran UMP dan UMK
              2022  tetap  mengacu  pada  aturan  normatif  yang  ditetapkan  pemerintah  pusat.  Ia  menilai,
              penetapan UMP dan UMK tak bisa bergeser dari aturan Perundang-Undangan.

              "Sesuai peraturan (penetapan UMP/UMK, red) tak bisa bergeser dari situ (aturan Perundang-
              undangan, red)," kata WH.

              Terkait aksi unjukrasa ribuan buruh menuntut kenaikan UMP dan UMK 2022, WH menilai, jika
              demonstrasi  tidak  dilarang  untuk  menyampaikan  aspirasi,  tetapi  ketika  sudah  menjadi
              kesepakatan, sudah ada keputusan, semua harus mematuhinya. "Kalau sudah ada kesepakatan,
              sudah ada keputusan, ya sudah," ujarnya.

              Seperti diketahui, pembahasan UMP dan UMK sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (UU Cipta Kerja) dan PP No.36 tahun 2021 tentang Pengupahan.
              Regulasi tersebut salah satunya mengatur perhitungan upah buruh dengan formula baru.

              (Mir/Red).



















































                                                           65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71