Page 31 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MARET 2021
P. 31

KEMNAKER APRESIASI KETERLIBATAN STAKEHOLDER DALAM PENYUSUNAN 4 RPP
              UU CIPTA KERJA
              Jakarta, Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi seluruh
              stakeholders yang terlibat dalam pembahasan dan penyusunan 4 Peraturan Pemerintah (PP),
              sebagai  aturan  turunan  Undang-Undang  Nomor  11  Tahun  2020  tentang  Cipta  Kerja  klaster
              ketenagakerjaan.

              Pembahasan 4 PP tersebut dimulai dengan kick off pada 20 Oktober 2020. Selama hampir 4
              bulan,  pembahasan  dan  penyusunan  yang  dilakukan  oleh  Tim  Tripartit  (perwakilan  unsur
              pemerintah, pengusaha, dan pekerja/buruh) tersebut menemui berbagai dinamika perdebatan
              dan perbedaan pandangan. Namun akhirnya, keempat PP telah terselesaikan dan diundangkan.

              "Dalam rangkaian pertemuan tersebut, kita telah melewati dinamika perdebatan dan perbedaan
              pandangan.  Namun  dibalik  dinamika  tersebut,  kita  memiliki  semangat  yang  sama  yaitu
              memajukan  kepentingan  nasional  dan  kesejahteraan  rakyat  Indonesia,"  ucap  Menteri
              Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam siaran pers yang diterima pada Kamis (4/3/2021).

              UU Cipta Kerja bertujuan menciptakan keseimbangan iklim ketenagakerjaan bagi tenaga kerja
              dan pekerja/buruh, serta iklim usaha bagi pengusaha yang lebih baik. Ida Fauziyah mengatakan
              setelah diundangkannya UU Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanannya, perjuangan untuk
              menciptakan iklim ketenagakerjaan yang kondusif dan produktif belumlah selesai.

              Penerapan UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya masih harus dikawal. Sehingga pada
              ranah implementasinya dapat mencapai maksud dan tujuan yang diharapkan. "Oleh sebab itu
              saya  mengajak  kita  semua  untuk  terus  melakukan  upaya  yang  terbaik  bagi  kemajuan  dan
              keunggulan bangsa ini," ucap Ida.

              Ida  mengatakan,  dalam  pembahasan  PP  Cipta  Kerja  mungkin  tidak  bisa  memuaskan  semua
              pihak,  namun  pemerintah  berupaya  mengakomodir  semua  kepentingan  stakeholder
              ketenagakerjaan.

              "Hal ini saya harap dapat dipahami, karena Pemerintah juga harus menjaga keseimbangan dan
              mencari  jalan  tengah  dari  permasalahan  lainnya  yang  berkaitan  dengan  keempat  Peraturan
              Pemerintah tersebut," tutur Ida.
              Setelah keempat PP diundangkan, Kemnaker masih memiliki tugas untuk menyusun Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker). Selain itu, Pemerintah juga masih harus menghadapi
              judicial review terhadap UU Cipta Kerja dari beberapa pihak, termasuk dari serikat pekerja/serikat
              buruh. Ida tidak menampik ada perbedaan pandangan dan pendapat SP/SB maupun dari pihak
              lain yang memilih jalur judicial review dalam menanggapi UU Cipta Kerja.

              "Meskipun cukup menyita energi untuk menanggapi hal tersebut, Pemerintah tetap menghargai
              langkah judicial review atau uji materi yang ditempuh teman-teman serikat pekerja/serikat buruh
              ini," pungkas Ida.

              Sumber: BeritaSatu.com.













                                                           30
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36