Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 JULI 2021
P. 76

neutral - Saiq (None) Pertanyaannya adalah, apakah seluruh perusahaan mampu membayar
              200-an juta orang, setidak-tidaknya 130-an juta buruh untuk mengikuti vaksin gotong royong?.
              Kalau harga vaksin gotong royong Rp800-an ribu dikalikan 130-an juta buruh, maka dana yang
              harus disediakan mencapai Rp104 triliun. Begitu pula secara individu, tidak semua warga negara
              mempunyai kemampuan bayar secara mandiri

              neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Jadi ini hanya proyek lip service yang hanya manis di retorika
              atau pemanis bibir tetapi sulit diimplementasikan di tingkat pelaksanaan. Ujung-ujungnya vaksin
              gotong royong hanya akan membebani buruh dari sisi pembiayaan

              neutral  -  Said  Iqbal  (Presiden  KSPI)  Intinya,  KSPI  mengharapkan  kepada  pemerintah  agar
              pemberian vaksin untuk buruh dan setiap warga negara digratiskan

              negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) KSPI setuju dengan vaksin gotong royong, tetapi biaya
              ditanggung  pemerintah.  Begitupula,  tidak  diperlukan  program  vaksin  individu  dengan  biaya
              sendiri.  Karena  sesuai  dengan  perintah  konstitusi  sebagaimana  diatur  dalam  UUD  1945,  UU
              Kesehatan, dan UU Karantina, program vaksinasi COVID-19 ini adalah tanggung jawab negara



              Ringkasan

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan buruh Indonesia mendukung vaksinasi COVID-
              19 sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi. Presiden KSPI, Said Iqbal
              mengungkapkan,  bahwa  pemberian  vaksin  kepada  rakyat  termasuk  kaum  buruh  dan
              keluarganya  untuk  mencegah  meluasnya  penyebaran  COVID-19  adalah  tugas  negara.  Oleh
              karena itu, lanjut Said, KSPI siap mengikuti program vaksinasi tersebut. Tetapi, menurut Said,
              KSPI  mempermasalahkan  pemberian  vaksin  yang  dilakukan  secara  berbayar,  baik  program
              vaksin gotong royong maupun vsksin berbayar secara individu yang rencananya dikeluarkan oleh
              pihak Kimia Farma.


              KSPI DUKUNG VAKSINASI, TAPI TOLAK KOMERSIALISASI VAKSIN

              Jakarta: Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan buruh Indonesia mendukung vaksinasi
              COVID-19 sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menangani pandemi.

              Presiden KSPI, Said Iqbal mengungkapkan, bahwa pemberian vaksin kepada rakyat termasuk
              kaum buruh dan keluarganya untuk mencegah meluasnya penyebaran COVID-19 adalah tugas
              negara.

              "Oleh  karena  itu,  apapun  bentuk  dan  strategi  pemberian  vaksin  termasuk  pembiayaannya
              kepada  seluruh  rakyat  menjadi  tanggung  jawab  pemerintah  dan  pengusaha,  termasuk
              dimulainya  program  vaksin  gotong  royong  dan  vaksin  berbayar  secara  individu,"  ungkapnya
              dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (12/7/2021).

              Oleh karena itu, lanjut Said, KSPI siap mengikuti program vaksinasi tersebut. Tetapi, menurut
              Said, KSPI mempermasalahkan pemberian vaksin yang dilakukan secara berbayar, baik program
              vaksin gotong royong maupun vsksin berbayar secara individu yang rencananya dikeluarkan oleh
              pihak Kimia Farma.

              Said menyampaikan, jika hal ini dilanjutkan, maka patut diduga akan terjadi komersialisasi yang
              hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu.

              "Setiap  transaksi  jual  beli  dalam  proses  ekonomi  berpotensi  menyebabkan  terjadinya
              komersialisasi  oleh  produsen  yang  memproduksi  vaksin  dan  pemerintah  sebagai  pembuat
                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81