Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 JUNI 2021
P. 84

PLN TANGGAPI PROTES SERIKAT BURUH SOAL THR UNTUK PEKERJA
              OUTSOURCING
              PT  PLN  (Persero)  angkat  bicara  soal  masalah  pembayaran  terhadap  pekerja  alih  daya  atau
              outsourcing.  Sebelumnya  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  bersama  dengan
              Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), yang juga menaungi para pekerja outsourcing
              PLN, menuntut agar THR untuk para pekerja outsourcing PLN dibayar sesuai dengan peraturan
              perundang-undangan yang berlaku.

              Terkait  hal  ini,  Vice  President  Public  Relations  PLN  Arsyadany  G  Akmalaputri  menyatakan,
              permasalahan THR dan pengupahan pekerja vendor, hal tersebut merupakan ranah hubungan
              industrial antara pekerja vendor dengan perusahaan pekerja, bukan dengan PT PLN (Persero).

              Ia  menegaskan,  PLN  senantiasa  mematuhi  ketentuan  yang  berlaku  sesuai  Undang-Undang
              Ketenagakerjaan  dan  kebijakan  internal perusahaan,  termasuk  pemenuhan  hak-hak  normatif
              pegawai dan tenaga kerja, khususnya dalam hal pembayaran THR.
              "Dalam hal pembayaran THR, PT PLN (Persero) memastikan telah memenuhi segala kewajiban
              yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan dan Peraturan
              Menteri  Ketenagakerjaan  No.  6  Tahun  2016  tentang  Tunjangan  Hari  Raya  Keagamaan  Bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan," ujar Arsya dalam keterangan yang diterima kumparan, Kamis
              (10/6).

              Untuk diketahui, sebelumnya salah satu perusahaan outsourcing yang menaungi tenaga kerja
              alih daya PLN, Haleyora Power Group, menegaskan telah membayarkan THR sesuai ketentuan
              undang-undang  yang  berlaku.  Corporate  Secretary  PT  Haleyora  Power,  Erwin  Ardianto,
              menegaskan perusahaan telah membayarkan kewajiban tersebut secara penuh.

              "Manajemen PT Haleyora Power telah melaksanakan kewajiban pembayaran THR tepat waktu
              dengan jumlah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia," jelas Erwin
              dalam keterangan resmi, Senin (17/5).

              Sementara di sisi lain, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, besaran tunjangan yang diterima
              oleh para pekerja outsourcing ini berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. Angka ini tidak
              termasuk tunjangan kinerja dan tunjangan delta.
              "Ada yang terima Rp 1 juta, ada yang terima Rp 2 juta THR 2021, paling tinggi Rp 3 juta, ada
              yang meninggal ketika memperbaiki instalasi listrik. Tapi para direksi menerima, walaupun rugi
              Rp 500 triliun, bonus akhir tahunnya ratusan juta rupiah," tuturnya.

              Said Iqbal mengatakan, permasalahan tidak penuhnya THR yang diterima pekerja outsourcing
              PLN terjadi lantaran diterbitkannya peraturan direksi. Di mana dalam aturan tersebut, terdapat
              instruksi agar THR dibayarkan tanpa tunjangan kinerja dan tunjangan delta.

              Pihaknya pun menuntut agar Presiden Jokowi merombak jajaran direksi dan komisaris PT PLN
              (Persero). "Kami minta berhentikan direksi dan komisaris PLN, periksa itu kenapa utang Rp 500
              triliun, kenapa hak buruh dilanggar. Terutama Dirut dan Direktur SDM, mudah-mudahan Pak
              Presiden Jokowi bisa sampai persoalan ini ke beliau, buruh outsourcing PLN itu tidak diberlakukan
              manusiawi," katanya.









                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89