Page 134 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 134

neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Dinamika yang terjadi selama pertemuan tersebut, tentunya
              menjadi warna tersendiri bagi seluruh anggota tim.

              positive - Ida Fauziyah (Menaker) Perbedaan pendapat adalah soal biasa dalam pembahasan.
              Ini mencerminkan tidak ada kekangan dari pihak manapun. Karena semua anggota diberikan
              kesempatan yang sama untuk berpendapat meskipun berbeda pandangan

              neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Ini mencerminkan tidak ada kekangan dari pihak manapun.

              neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Untuk kemudian diserahkan ke DPR untuk proses pembahasan
              berikutnya

              positive - Ida Fauziyah (Menaker) Saya selaku penerima amanat dari Menko Perekonomian,
              maka  kami  akan  menyampaikan  laporan  hasil  pembahasan  RUU  Cipta  Kerja  Klaster
              Ketenagakerjaan dari Tim Tripartit ini kepada Menko Perekonomian.



              Ringkasan

              Buruh  dari  berbagai  daerah  yang  tergabung  dalam  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia
              (KSPI), menggelar aksi demonstrasi menolak  Omnibus Law  RUU Cipta Kerja  di depan Gedung
              DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/8/2020).



              BURUH KSPI ANCAM MOGOK NASIONAL JIKA RUU CIPTA KERJA TERUS DIBAHAS

              WARTAKOTALIVE, JAKARTA  - Buruh dari berbagai daerah yang tergabung dalam Konfederasi
              Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), menggelar aksi demonstrasi menolak  Omnibus Law  RUU
              Cipta Kerja  di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/8/2020).

              Anggota Majelis Nasional  KSPI  Ridwan Azis mengatakan, aksi hari ini merupakan lanjutan dari
              demonstrasi pekan lalu yang menuntut penghentian pembahasan  RUU Cipta Kerja  . Apalagi,
              Ridwan  mendapat  informasi  siang  ini  Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  akan  menggelar  rapat
              membahas RUU Cipta Kerja. Padahal, kata dia, DPR sedang reses yang berarti tidak boleh ada
              rapat atau sidang yang digelar.
              "Hari ini kami memberi warning kepada DPR RI, meminta dibatalkan sidang hari ini."  "Kalau
              tidak, kami akan melakukan terus-menerus untuk aksi di depan Gedung DPR," kata Ridwan di
              lokasi.

              Ridwan  mengatakan,  buruh  kecewa  dengan  sikap  pemerintah  dan  DPR  yang  tidak
              mengakomodir tuntutan buruh. Menurutnya, hingga hari ini draf  RUU Cipta Kerja  , terutama
              klaster ketenagakerjaan, belum dicabut dan belum direvisi.

              Oleh  karena  itu,  Ridwan  mengatakan  buruh  akan  terus  menggelar  aksi  hingga  DPR  dan
              pemerintah menyetop pembahasan RUU Cipta Kerja.

              "Dalam kurun waktu satu sampai dua bulan terakhir ini, di mana kami ada komunikasi dengan
              para pemangku negeri ini, ternyata secara substantif tidak mempengaruhi apa-apa."

              "Kalau dengan demikian, tidak ada plihan bagi kami, kami akan melakukan aksi besar."  "Dan
              sangat dimungkinkan kami akan melakukan aksi mogok (kerja) nasional bila ini (pembahasan
              RUU Cipta Kerja) dipaksakan," tegasnya.



                                                           133
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139