Page 139 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 AGUSTUS 2020
P. 139

Namun, para investor sangat keberatan soal regulasi terkait usaha yang tidak pasti, berubah-
              ubah atau tidak konsisten dan tumpang tindih antara pusat dan daerah.

              "Berdasarkan penelitian yang pernah saya kerjakan, perusahaan-perusahaan multinasional di
              sektor minerba tidak terlalu ambil pusing tentang buruknya infrastruktur dan rendahnya human
              capital  di  Indonesia.  Buat  mereka  yang  terpenting  aturannya  konsisten  antara  pusat  dan
              daerah," papar mahasiswa doktoral Cheng Kung University Taiwan ini.

              RUU Ciptaker yang bertujuan menyederhanakan dan memudahkan regulasi terkait usaha bisa
              menjadi salah satu jawaban bagi inkonsistesi dan tumpang tindih peraturan antara pusat dan
              daerah.

              Iksan  menjelaskan,  investasi  menjadi  salah  satu  komponen  yang  mendorong  pertumbuhan
              ekonomi dan bisa menghidupkan perekonomian masyarakat di sekitarnya.

              "Selain menjadi salah satu komponen bagi pertumbuhan ekonomi, efek positif investasi pada
              masyarakat berlapis-lapis. Saya pernah melakukan riset di Morowali dan Sorowako. Saya melihat
              dampak besar investasi pada perekonomian masyarakat di sekitarnya," beber Iksan.

              Kementerian  Perindustrian  juga  berpendapat  jika  suatu  perusahaan  nikel  atau  lapangan
              pekerjaan dibuka di satu wilayah, maka ada empat lapangan pekerjaan pendukung lagi yang
              tercipta.

              Meski  demikian,  jangan  sampai  karena  bertujuan  mempermudah  izin  usaha  dan  menarik
              investor, RUU Ciptaker mengabaikan aspek lingkungan.

              "Dengan  adanya  Omnibus  Law  bisa  mempermudah.  Tapi  yang  saya  khawatirkan  soal
              lingkungan. Tidak semua perusahaan memiliki kesadaran dan kepedulian pada lingkungan. Di
              situ, salah satu poin dalam RUU Ciptaker harus kita kawal," tegas Iksan.

              Selain  itu  RUU  Ciptaker  harus  dibebaskan  dari  kepentingan-kepentingan  penumpang  gelap.
              Dalam  pembahasannya  juga  harus  menemukan  jalan  tengah  terkait  ketenagakerjaan,  yang
              berpihak pada kedua belah pihak yakni pelaku usaha dan tenaga kerja. (Pramita Tristiawati).



































                                                           138
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144