Page 173 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 173

Sementara itum, menurut Ida, masih ada sejumlah pekerja yang belum menerima subsidi upah
              yang diberikan Kementerian Ketenagakerjaan.
              Hal itu terjadi karena ada sejumlah persyaratan yang belum terpenuhi.

              Ia pun meminta perusahaan untuk memperbaiki sejumlah persyaratan yang kurang tersebut
              agar subsidi bisa diberikan kepada pekerja.

              "Kalau  12,1  juta  rekening  berarti  ada  yang  belum  menerima,  uangnya  masih  di  kami  yang
              menunggu  persyaratan  sudah  terpenuhi.  Pada  termin  (gelombang)  kedua  bantuan  rencana
              sebelum November sampai ke semua rekening," kata dia.

              Menurut Ida terdapat sejumlah masalah yang membuat pekerja tak bisa menerima subsidi upah,
              seperti nomor rekening pekerja yang tak sama, nomor induk kependudukan bermasalah, nomor
              rekening tak valid.
              "Itulah penyebab kami tidak bisa transfer. Kami ingin penerima adalah orang yang berhak," kata
              Ida.

              Sebanyak  2,4  juta  karyawan  gagal  mendapat  BLT  Sebanyak  2,4  juta  data  rekening  calon
              penerima bantuan langsung tunai (BLT) karyawan atau subsidi gaji dinyatakan tidak valid.

              Hal  ini  diungkapkan  oleh  Direktur  Utama  BP  Jamsostek  atau  BPJS  Ketenagakerjaan,  Agus
              Susanto.

              Agus mengatakan ada beberapa penyebab ketidakvali data rekening tersebut.

              Penyebab  pertama  adalah  data  calon  penerima  BLT  tidak  sesuai  dengan  kriteria  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.

              Penyebab kedua adalah pemberi kerja ataupun pekerja tidak berhasil mengonfirmasi ulang data
              hingga batas terakhir pada 30 September 2020.

              Sebagian besar dari data tersebut dinyatakan tidak valid karena tidak sesuai dengan kriteria.

              "Dari data 2,4 juta yang tidak valid, 75 persen karena tidak sesuai dengan kriteria Permenaker
              Nomor  14  Tahun  2020.  Di  antaranya  adalah  upahnya  di  atas  Rp  5  juta.  Kemudian,
              kepesertaannya  terdata  di  BP  Jamsostek  setelah  bulan  Juni.  Ini  ada  1,8  juta.  Kemudian,
              sebanyak 25 persen atau 600.000 data tidak valid karena gagal konfirmasi ulang," kata Agus
              dalam konfrensi pers virtual, Kamis (1/10/2020).

              Lebih lanjut Agus menjelaskan nomor rekening yang masuk hingga saat ini sebanyak 14,8 juta.

              "Jadi semenjak kami diberikan amanah untuk mengumpulkan data rekening subsidi gaji yang
              targetnya 15,7 juta hingga saat ini jumlah rekening yang masuk di BP Jamsostek telah berhasil
              kita kumpulkan 14,8 juta," ujarnya.

              Selanjutnya, sebanyak 14,8 juta data tersebut, BP Jamsostek kembali melakukan penyesuaian.

              Cara  Mengecek  Secara  Online  Apakah  Anda  Dapat  BLT  UMKM  Rp  2,4  Juta,  Bisa  Via
              eform.bri.co.id/bpum  Ada  tiga  lapis  penyesuaian  data  yang  mereka  lakukan,  mulai  dari
              kecocokan data dari perbankan hingga ketunggalan data.

              Seusai diserahkan ke Kementerian Ketenagakerjaan, data divalidasi lagi.

              "Dari rekening yang masuk kita lakukan validasi secara berlapis. Dari data bank kemudian kita
              bandingkan dengan data kita terima, akhirnya kita mendapatkan data ada 2,4 juta data tidak

                                                           172
   168   169   170   171   172   173   174   175   176   177   178