Page 220 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 OKTOBER 2020
P. 220

MENKO LUHUT: UU CIPTA KERJA JAMIN PESANGON PHK, MELANGGAR KORPORASI
              KENA PIDANA
              Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan
              perusahaan  harus  membayar  pesangon  bagi  karyawan  atau  buruh  yang  kena  Pemutusan
              Hubungan Kerja (PHK).

              Ini  sesuai  dengan  Undang-Undang  (UU)  Omnibus  Law  Cipta  Kerja.  "Merjuk  UU  Cipta  Kerja,
              pekerja dan buruh yang mengalami PHK tetap mendapatkan uang pesangon, uang penghargaan
              masa kerja dan uang pengganti hak sesuai peraturan perundang-undangan," ujarnya dalam sesi
              teleconference, Rabu (21/10).

              Luhut mengingatkan, kewajiban itu ada dalam UU Cipta Kerja. Luhut juga lantas menjelaskan
              pemotongan nilai pesangon dari 32 kali upah menjadi 25 kali upah.

              Kritik yang menguar tajam dari kalangan buruh adalah uang pesangon 25 kali ini lebih kecil
              dalam aturan ketenagakerjaan yakni 32 kali.

              Pasalnya pemberian  pesangon  32  kali  seperti  aturan  sebelumnya  tak banyak korporasi  yang
              menaatinya.

              "Mungkin kalau Anda lihat, (perusahaan) yang mampu memberikan kompensasi 32 (kali upah)
              itu enggak sampai 10 persen, hanya 8 persen. Yang lain lari aja mereka," jelas dia.Adanya UU
              Cipta Kerja justru memastikan bahwa pekerja atau buruh yang kena PHK akan mendapatkan
              jaminan adanya uang pesangon. Jika tidak bayar akan masuk ranah pidana.

              "Sekarang  yang  pemerintah  bikin  19  kali  plus  6  dari  asuransi.  Itu,  kami  jamin  kalau  kamu
              (perusahaan) tidak bisa men-deliver, bisa dipidana nanti yang punya pekerjaan," tegas Luhut.

              Pemerintah,  klaim  Luhut  telah  mematangkan  seluruh  aturan  dalam  UU  Cipta  Kerja  dengan
              cermat  dan  teliti termasuk  aturan pesangon tersebut.  Ini  lantaran, pemerintah  berkomitmen
              untuk melayani masyarakat sepenuh hati dengan aturan baru tersebut.

              "Jadi jangan kita terus buruk sangka bahwa ini seolah-olah merugikan buruh. Tidak sama sekali.
              Kita semua bekerja secara terukur dan dengan hati untuk Indonesia," ujar Luhut.Sesuai UU Cipta
              Kerja, jumlah maksimal pesangon menjadi 25 kali, dengan pembagian 19 kali ditanggung oleh
              pemberi  kerja/pelaku  usaha.  Sementara  6  kalinya  (cash  benefit)  diberikan  melalui  program
              Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) yang dikelola pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan
              atau BP Jamsostek.

              JKP merupakan skema baru terkait dengan jaminan ketenagakerjaan yang tidak mengurangi
              manfaat dari berbagai jaminan sosial lainnya. Seperti Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan
              Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Pensiun.Editor: Hasbi Maulana.



















                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225