Page 237 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 237

terintegrasi  dalam  sistem  online  single  submission  (OSS).  Sehingga  UU  Cipta  Kerja  ini  bisa
              mengontrol perusahaan  outsourcing  yang tidak terdaftar.
              Dengan UU ini pengawasan  outsourcing  bisa dilakukan dengan baik karena terdaftar harus
              terdaftar dalam sistem OSS. Berikutnya, ketentuan mengenai waktu kerja dan waktu istirahat.
              Menaker Ida menyebut di poin ini banyak sekali terjadi distorsi informasinya. Padahal ini tetap
              diatur  sebagaimana  UU  no.13  tahun  2003  tentang  Ketenagakerjaan,  dengan  menambah
              ketentuan baru mengenai pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat pada sektor usaha dan
              pekerjaan tertentu.

              "Ini kenapa diatur, jadi undang-undang yang eksis tetap ada, tetapi kita mengakomodir tuntutan
              perlindungan bagi pekerja atau buruh pada bentuk-bentuk hubungan kerja dan sektor tertentu,
              yang di era ekonomi digital saat ini berkembang sangat dinamis," jelasnya.

              Kemudian UU Cipta Kerja ini, jelas Menaker, tetap mengatur hak-hak perlindungan upah bagi
              pekerja atau buruh. Sebagaimana peraturan perundnag-undangan existing UU no.13 tahun 2003
              dan PP no. 78 tahun 2015. "Jadi banyak yang berkembang bahwa, upaha minimum dihapus.
              Padahal upah minimum ini tetap diatur dan ketentuannya juga tetap mengacu pada uu 13 tahun
              2003 dan PP 78 tahun 2015," tegasnya.

              Selain itu, kata dia, terdapat penegasan variabel dan formula dalam penetapan upah minimum
              berdasarkan pertumbuhan ekonomi atau inflasi. Dimana ketentuan mengenai Upah Minimum
              Kabupaten/Kota (UMK) juga tetap dipertahankan. "Saya ulang untuk menegaskan bahwa Upah
              Minimum Kabupaten/Kota tetap dipertahankan," katanya.

              Hal lain yang terjadi distorsi dalam UU Cipta Kerja pada kluster ketenagakerjaan adalah UU ini
              menghapus  ketentuan  mengenai  penangguhan  pembayaran  upah  minimum.  Menaker  Ida
              kembali membantah hal itu. Jadi tidak bisa pembayaran upah minimum itu ditangguhkan, ini
              jelas disebutkan di UU Cipta kerja yang baru disahkan kemarin.

              Kemudian dalam rangka memperkuat perlindungan upah bagi pekerja atau buruh, Menaker Ida
              juga menyampaikan UU Cipta Kerja justru turut meningkatkan pertumbuhan sektor usaha mikro
              dan  kecil  (UMKM).  UU  Cipta  Kerja  ini  mengatur  ketentuan  pengupahan  bagi  sektor  UMKM,
              sehingga  dengan  UU  ini  perluasan  kesempatan  kerja  dari  UMKM  juga  akan  diatur
              pengupahannya.

              Kemudian  dalam  rangka  perlindungan  kepada  pekerja  atau  buruh  yang  menghadapi  proses
              pemutusan hubungan kerja (PHK). Menaker Ida menerangkan, RUU Cipta kerja tetap mengatur
              mengenai  ketentuan  persyaratan  dan  tata  cara  PHK.  "Jadi  tidaklah  benar  kalau  dipangkas
              Ketentuan  dan  syarat  tata  cara  PHK.  tetap  diatur  sebagaimana  undang-undang  13  2003,"
              sebutnya.

              Termasuk peran serikat pekerja, Menaker juga membantah bila peran serikat pekerja dihilangkan
              dalam UU Cipta Kerja. UU ini tetap memberikan ruang bagi Serikat Pekerja atau serikat buruh
              dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya yang sedang mengalami proses PHK. "Kita
              sama sekali tidak meniadakan peran-peran serikat pekerja serikat buruh dalam mengadvokasi
              anggotanya ketika mengalami persoalan PHK dengan pengusahanya," tegas Menaker.












                                                           236
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242