Page 287 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 287

Menurut Menaker, UU Cipta Kerja itu tetap mengatur ketentuan perlindungan hak bagi pekerja
              atau buruh Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang menjadi dasar penyusunan perjanjian.
              Adapun tambahan tersebut di antaranya untuk pekerja atau buruh PKWT diberikan perlindungan
              tambahan berupa kompensasi ketika masa PKWT berakhir.

              Dalam UU Cipta Kerja itu, lanjut dia, juga memasukkan prinsip pengalihan perlindungan hak bagi
              pekerja/buruh apabila terjadi pergantian perusahaan alih daya sepanjang obyek pekerjaan masih
              ada.

              Menaker  juga  menyebutkan  bahwa  syarat-syarat  perizinan  perusahaan  alih  daya  yang
              terintegrasi dalam  Online Single Submission  (OSS) juga diatur dalam UU Cipta Kerja ini sehingga
              ada pengawasan kepada perusahaan  outsourcing  yang tidak terdaftar.

              UU Cipta Kerja, kata dia, juga mengatur ketentuan baru terkait pengaturan waktu kerja dan
              istirahat pada sektor usaha dan pekerjaan tertentu di era ekonomi digital, dan mengakomodasi
              tuntutan dari pekerja/buruh.

              Tak  hanya  itu,  perlindungan  tambahan  baru  yakni  UU  Cipta  Kerja  ini  menghapus  ketentuan
              mengenai penangguhan pembayaran upah minimum.

              "Tidak bisa ditangguhkan. Itu  clear  di UU Cipta Kerja," kata Menaker.

              Untuk memberikan penguatan perlindungan kepada pekerja/buruh, lanjutnya, Omnibus Law ini
              juga mengatur ketentuan pengupahan bagi sektor usaha mikro dan kecil.

              "Perlindungan itu tidak hanya pada pekerja formal saja, juga harus memastikan perlindungan
              bagi pekerja sektor usaha mikro kecil," kata Menaker.

              Dalam  UU  Cipta  Kerja  juga  mengatur  ketentuan  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  bagi
              pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) berupa uang tunai, akses informasi
              pasar kerja dan pelatihan kerja, selain pesangon yang diberikan pengusaha.
              "Adanya skema di samping pesangon yang diberikan pengusaha, pekerja mendapatkan JKP yang
              ini tidak dikenal dalam UU 13 tahun 2003," kata Menaker lagi.

              Namun Menaker tidak membeberkan besaran pesangon yang diberikan kepada pekerja kena
              PHK, termasuk besaran JKP yang akan diberikan. Adapun rincian uang pesangon diatur dalam
              pasal 156 UU Cipta Kerja.



























                                                           286
   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291   292