Page 283 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 283

Tertentu  (PKWT).  Di  samping  itu,  Menteri  Ida  mengatakan  UU  Cipta  Kerja  juga  mengatur
              perlindungan tambahan berupa kompensasi pekerja atau buruh pada saat berakhirnya PKWT.
              "Jadi  ketentuan  syarat-syarat  itu  tetap  diatur  sebagaimana  UU  Nomor  13  Tahun  2003,  ada
              tambahan baru yang tidak dikenal dalam UU No. 13 Tahun 2003 yaitu adalah justru memberikan
              perlindungan kepada pekerja PKWT, yaitu adanya kompensasi kepada pekerja atau buruh pada
              saat berakhirnya PKWT," kata dia dalam Konferensi Pers Penjelasan UU Cipta Kerja, Rabu (7/10).

              Adapun syarat-syarat dan perlindungan hak bagi pekerja atau buruh dalam kegiatan alih daya
              atau  outsourcing,  masih  tetap  dipertahankan.  Bahkan,  UU  Cipta  Kerja  memasukkan  prinsip
              pengalihan perlindungan hak bagi pekerja atau buruh apabila terjadi pergantian perusahaan alih
              daya, sepanjang objek pekerjaannya masih ada. Ini sesuai dengan putusan Mahkamah Konstitusi
              Nomor 27 Tahun 2011.

              Dalam rangka pengawasan terhadap perusahaan alih daya, UU Cipta Kerja juga mengatur syarat-
              syarat perizinan terhadap  perusahaan  alih  daya  yang  terintegrasi dalam  sistem  online  single
              submission (OSS).

              "Jadi  bisa  terkontrol.  Selama  ini  mungkin  ada  banyak  perusahaan  outsourcing  yang  tidak
              terdaftar maka dengan UU ini pengawasan kita bisa lakukan dengan baik karena harus terdaftar
              dalam sistem OSS," pungkas dia.
              Menko  Airlangga:  2,9  Juta  Anak  Membutuhkan  Lapangan  Pekerjaan    Menteri  Koordinator
              Perekonomian,  Airlangga  Hartarto  meminta  seluruh  masyarakat  dan  stakeholder  memahami
              substansi  daripada  Udang-Undang  (UU)  Cipta  Kerja.  Sehingga,  tidak terpancing  pada  isu-isu
              yang berkembang di media dan kesimpangsiuran informasi atau hoaks.

              Airlangga menegaskan, UU Cipta Kerja bertujuan untuk menyederhanakan sinkronisasi regulasi
              atau aturan yang banyak. Obesitas aturan tersebut kerap kali menghambat penciptaan lapangan
              pekerjaan.
              "Ada 2,92 juta anak muda yang membutuhkan lapangan pekerjaan apalagi di tengah pandemi
              covid-19  ini  kebutuhan  atas  lapangan  kerja  baru  sangat  mendesak,"  kata  dia  dalam  video
              conference di  Jakarta  , Rabu (7/10).

              Dia  menegaskan,  UU  Cipta  Kerja  mementingkan  kepentingan  rakyat,  disusun  dan  didorong
              melalui DPR RI. Sehingga kehadirannya pun memberikan kepastian hukum dan diperlukan dalam
              penciptaan lapangan kerja dan kepastian dalam bekerja.

              "80 persen pekerja kita pendidikannya menengah ke bawah dan 39 persen adalah SD. Oleh
              karena itu sangat penting agar sektor padat karya terbuka," tandas dia.

              Reporter: Pipit Ika Ramadhani  Sumber:  Liputan6  [bim]   Menko Airlangga Soal UU Cipta Kerja:
              Upah Minimum Tak Dihapus, Gaji Tak Akan Turun   Menko Airlangga: 29 Juta Anak...


















                                                           282
   278   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288