Page 316 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 OKTOBER 2020
P. 316

Selain itu, kata dia, terdapat penegasan variabel dan formula dalam penetapan upah minimum
              berdasarkan  pertumbuhan  ekonomi  atau  inflasi.  Ketentuan  mengenai  Upah  Minimum
              Kabupaten/Kota (UMK) juga tetap dipertahankan. "Saya ulang untuk menegaskan bahwa Upah
              Minimum Kabupaten/Kota tetap dipertahankan," katanya.

              Hal lain yang terjadi distorsi dalam UU Ciptaker pada klaster ketenagakerjaan adalah UU ini
              menghapus  ketentuan  mengenai  penangguhan  pembayaran  upah  minimum.  Ida  kembali
              membantah  hal  itu.  Jadi  tidak  bisa  pembayaran  upah  minimum  itu  ditangguhkan,  ini  jelas
              disebutkan di UU Ciptaker yang baru disahkan kemarin.

              Dan  dalam  rangka  memperkuat  perlindungan  upah  bagi  pekerja  atau  buruh,  Ida  juga
              menyampaikan UU Ciptaker justru turut meningkatkan pertumbuhan sektor usaha mikro dan
              kecil (UMKM). UU Ciptaker ini mengatur ketentuan pengupahan bagi sektor UMKM, sehingga
              dengan UU ini perluasan kesempatan kerja dari UMKM juga akan diatur pengupahannya.

              Kemudian  dalam  rangka  perlindungan  kepada  pekerja  atau  buruh  yang  menghadapi  proses
              pemutusan hubungan kerja (PHK). Ida menerangkan, RUU Ciptaker tetap mengatur mengenai
              ketentuan persyaratan dan tata cara PHK.

              "Jadi  tidaklah  benar  kalau  dipangkas  Ketentuan  dan  syarat  tata  cara  PHK.  tetap  diatur
              sebagaimana undang-undang 13 2003," sebutnya.
              Termasuk  peran  serikat  pekerja,  Menaker  juga  membantah  bila  peran    serikat  pekerja
              dihilangkan dalam UU Ciptaker. UU ini tetap memberikan ruang bagi Serikat Pekerja atau serikat
              buruh dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya yang sedang mengalami proses PHK.
              "Kita  sama  sekali  tidak  meniadakan  peran-peran  serikat  pekerja  serikat  buruh  dalam
              mengadvokasi  anggotanya  ketika  mengalami  persoalan  PHK  dengan  pengusahanya,"  tegas
              Menaker.

              Dosen  Pembangunan  Sosial  dan  Kesejahteraan Fisipol  UGM,  Dr  Hempri  Suyatna,  menilai  UU
              Ciptaker  membuka  ruang  kemudahan    investasi    masuk.  Namun,  beberapa  pasal  memberi
              manfaat lebih besar ke pengusaha, bukan buruh.

              Hempri ia menekankan, ada dua sisi yang perlu dicermati. Positifnya, UU ini memang diharapkan
              mampu  memberi  kemudahan  bagi  investasi  masuk  Indonesia.  Sehingga,  diharapkan
              memberikan kemudahan bagi penciptaan lapangan kerja.

              "Namun, jika dicermati lebih mendalam UU ini akan lebih cenderung memberi manfaat lebih
              kepada pengusaha dibanding buruh," kata Hempri, Rabu (7/10).

              Ia sependapat, jika UU Ciptaker menjadi satu usaha pemerintah memangkas birokrasi untuk
              memudahkan  iklim  investasi  di  Indonesia.  Secara  konseptual,  usaha  ini  diharapkan  mampu
              menarik investor dan membuka kesempatan kerja.

              Sebab,  dalam  beberapa  kasus  sering  muncul  keluhan  investor  soal  perizinan  yang  mungkin
              berbelit. Namun, kemunculan UU ini di tengah-tengah pandemi global kini sangat tidak pas,
              terlebih saat ekonomi dunia alami penurunan.

              "Menurut saya kurang pas mengingat kondisi perusahaan dan ekonomi dunia yang menurun,"
              ujar Hempri.

              Selain itu, ia menuturkan, banyak penolakan dari buruh dan berbagai kalangan yang melakukan
              melakukan  penolakan.  Seharusnya,  kata  Hempri,  perlu  sedikit  ditunda  sambil  memperbaiki
              beberapa pasal yang menjadi keluhan masyarakat.




                                                           315
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321