Page 46 - MPOWER Volume 1 - 2023
P. 46

FROM ZERO TO HERO

               Baleroso Buah Dari


               Kerja Keras Pekerja Migran


               Indonesia Mardiyono







               Tiga tahun lebih Pekerja Migran Indonesia di negeri Jiran, Yono tekun
               menabung agar bisa membawa cuan sebagai  modal usaha. Kini dia menjadi
               pengusaha kuliner dan garmen yang terus berkembang.






                          UCUK Dicinta  Ulam pun  Tiba” periba-  leh dikata mulai dari nol. “Pertama kali saya pulang
                          hasa ini demikian pas disematkan ke-  dari Malaysia, saya jualan pecel lele warung tenda di
                          pada   Mardiyono (40).  Kisah  sukses Pe-    Pontianak. Selama satu  tahun, saya harus berjalan
               “Pkerja Migran Indonesia ini boleh dikata       mendorong gerobak 3 kilometer dari kontrakan saya ke
               mendapatkan sesuatu  yang lebih daripada apa  yang   lokasi warung tenda pecel lele,”ungkapnya.
               dicita-citakannya.                                Jerih payah Yono berjualan pecel lele jelas tak sia-sia
                  “Saya sangat bersyukur, usai merantau jauh ke ne-  dan bakalan berbuah hasil manis. Benar saja, berhasil
               geri orang, saya bisa pulang membawa modal dan   mengumpulkan modal juga dari hasil jual an pecel lele
               membuka usaha sendiri di kampung halaman,” katanya   ditambah tabungan dari hasil bekerja di  Malaysia, Yono
               kepada majalah MPower.                          hijrah ke Kota Yogyakarta dan membuka rumah makan
                  Pekerja Migran Indonesia purna asal   Sleman   Baleroso.
                 Yogyakarta ini punya cerita panjang, hingga menjadi   “Saya memutuskan pindah ke Kota  Jogja dengan
               pengusaha kuliner (restoran) serta memiliki pabrik   modal uang simpanan selama bekerja di Malaysia, ak-
               garmen   yang sedang berkembang di kota Gudeg
                 Yogyakarta.
                  Menurut  Yono panggilan akrab Mardiyono,  dalam
               proses usaha kuliner dan garmen yang dia rintis tidak
               terlepas dari peribahasa  ”berakit-rakit ke hulu, bere-
               nang-renang ke tepian”.
                  Yono berkisah, gagal melanjutkan pendidikan ke
                 Universitas Gadjah Mada dikarenakan tak punya biaya,
               sebab kondisi ekonomi keluarganya  yang pas-pasan,
               dia memutuskan bekerja di luar negeri menjadi Pekerja
               Migran Indonesia selama kurang lebih 3 tahun di negeri
               Jiran Malaysia sejak tahun 2000-2003
                   “Akhirnya saya memutuskan untuk bekerja ke luar
               negeri dikarenakan kondisi ekonomi orang  tua saya
               pas-pasan dan tentunya saya tidak mau menjadi beban
               orang tua saya setelah kuliah,”ujarnya.
                  Sudah pasti, Yono bekerja keluar negeri melalui jalur
               prosedural alias  tak  bermasalah dengan perusahaan
               yang  menyalurkan  dia  bekerja. Yono  bekerja  di  Subur
               Tiasa Plywood selama tiga tahun tujuh bulan.
                  “Saya bekerja di subur Tiasa Plywood selama 3 ta-
               hun 7 bulan dari tahun 2000 hingga tahun 2003 bulan
               7, akhirnya saya memutuskan untuk balik ke Indonesia,”
               jelasnya.
                  Setelah merasa cukup mengumpulkan modal sela-
               ma tiga setengah tahun bekerja di Malaysia, Yono me-
               mutuskan kembali ke tanah air dengan tekad membuka
               usaha sendiri agar tidak memberatkan orang tua.
                  Usaha sendiri  yang dirintis  Yono bukan ujug-ujug
               langsung berhasil. Usaha kuliner  yang dia jalani bo-


               46  MPOWER Edisi semester I-2023
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51