Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 01 APRIL 2021
P. 58
1) Penganggur.
2). Orang di luar angkatan kerja yang ingin mendapatkan atau memerlukan Pekerjaan.
3). Orang yang bekerja kurang dari waktu yang mereka inginkan karena sebab di luar
kekuasaannya.
4). Orang yang bekerja kurang dari keterampilan yang nyata-nyata atau potensial dimilikinya.
Dalam kelompok ini dapat dimaksudkan mereka yang produktivitas kerja rendah di bawah
kemampuannya, baik yang disebabkan karena terpaksa menerima pekerjaan di bawah
kualifikasinya, maupun karena manajemen yang kurang efisien.
Kelompok a) dan b) di sebut sebagai pencari kerja dan biasanya dihitung sebagai penganggur
penuh (penganggur terbuka). Dalam kelompok b) ada sebagian angkatan kerja yang tidak
mempunyai pekerjaan, tidak mencari pekerjaan karena berpendapat bahwa tidak ada lowongan
yang tersedia baginya.
Mereka ini dihitung sebagai pencari kerja putus asa. Mereka yang termasuk dalam kelompok c)
dihitung sebagai setengah penganggur, karena mereka masih bekerja dibawah jam kerja normal
35 jam per pekan. Kelompok d) sering disebut sebagai "mismatched".
Mereka terdiri dari orang-orang yang bekerja lebih rendah dari pendidikan atau tingkat
kemampuan yang dimilikinya. Misalnya seorang insinyur hanya melaksanakan pekerjaan
administratif, yang sebetulnya dapat dilaksanakan oleh tenaga kerja setaraf sarjana muda
administrasi. Data untuk kelompok ini biasanya tidak tersedia.
Jenis-Jenis Pengangguran.
Di dunia umum kita mendengar pengangguran. Namun secara spesifik dapat mengetahui jenis-
jenis pengangguran untuk membantu membuka cakrawala bangsa ini tentang penanganan
masalah pengangguran. Ada beberapa jenis pengangguran:
1). Pengangguran Peralihan. Pengangguran ini umumnya terjadi karena pencari kerja tidak
mengetahui bahwa ada lowongan yang sesuai dengan kualifikasi dan keinginan yang dimilikinya.
Di pihak lain pengusaha juga tidak mengetahui bahwa ada pencari kerja yang memenuhi
persyaratan bagi lowongan di perusahaannya. Disebut juga sebagai "frictional unemployment".
2). Pengangguran Musiman. Pengangguran ini terjadi karena adanya fluktuasi kegiatan produksi
barang dan jasa sebagai akibat dari adanya fluktuasi musim. Fluktuasi musim dapat terjadi
karena faktor iklim (pada musim hujan - biasanya dilaksanakan kegiatan pengolahan tanah) dan
faktor kebiasaan masyarakat (membeli lebih banyak pada saat Idul Fitri Hari Natal, dan Tahun
Barn). Pengangguran ini mudah diduga, karena pola musim bersifat teratur dan mudah untuk
diramalkan.
3). Pengangguran Konjungtur. Pengangguran ini terjadi karena penurunan kegiatan ekonomi.
Resesi mengakibatkan terjadinya pengangguran. Pengangguran disini terjadi karena
berkurangnya permintaan efektif akan barang dan jasa yang menyebabkan turunnya kegiatan
produksi dan distribusinya. Akibatnya akan terjadi pengurangan penggunaan tenaga kerja, yang
selanjutnya akan menimbulkan pengangguran dan setengah pengangguran.
4). Pengangguran Teknologis. Pengangguran ini terjadi karena adanya perubahan teknologi
produksi, yang menyangkut proses pekerjaan, jenis-jenis bahan yang digunakan, ataupun
tingkat produktivitas kerjanya. Seringkali pengangguran teknologis ini tidak dapat dipisahkan
dengan pengangguran struktural, karena adanya penggunaan teknologi baru dapat
menyebabkan perubahan dalam struktur pasar suatu perekonomian.
57