Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 123

meningkatkan produktivitas tenaga kerja. "Investasi memiliki porsi sekitar 32 persen, sementara
              50 persen bergantung pada konsumsi domestik. Jadi investasi sangat penting di Indonesia.

              Kami harap Omnibus Law bisa meningkatkan investasi secara signifikan," kata Rosan. UU ini
              ditandatangani sebagai pengesahan oleh Presiden dan pada tanggal yang sama ditandatangani
              pula  oleh  Menteri  Hukum  dan  HAM  Yasonna  H  Laoly.  Selanjutnya,  UU  ini  masuk  Lembaran
              Negara Republik Indonesia 2020 No 245. Sebelumnya, RUU Cipta Kerja disahkan menjadi UU
              Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020. Naskah UU Cipta Kerja versi 812 halaman diserahkan ke Jokowi
              pada  14  Oktober  2020.  UU  Cipta  Kerja  menyulut  banyak  protes.  Buruh,  mahasiswa,  hingga
              pelajar  telah  berkali-kali  berdemonstrasi  menolak  UU  Cipta  Kerja.  Sementara  itu,  Menteri
              Sekretaris Negara Pratikno menyebut sejumlah kesalahan yang ditemukan di dalam Undang-
              Undang (UU) Cipta Kerja merupakan masalah teknis administratif. Sehingga, kesalahan teknis
              tersebut tak akan berpengaruh terhadap implementasi UU Cipta Kerja. "Hari ini (kemarin-Red)
              kami menemukan kekeliruan teknis penulisan dalam UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
              Namun kekeliruan tersebut bersifat teknis administratif sehingga tidak berpengaruh terhadap
              implementasi  UU  Cipta  Kerja,"  ujar  Pratikno,  Selasa  (3/11).  Ia  menjelaskan,  sebelumnya
              Kementerian  Sekretariat  Negara  juga  telah  melakukan  review  dan  menemukan  sejumlah
              kekeliruan  yang  bersifat  teknis  setelah  menerima  berkas  RUU  Cipta  Kerja  dari  DPR.  Namun,
              kekeliruan  tersebut  telah  disampaikan  kepada  Sekretariat  Jenderal  DPR  untuk  disepakati
              perbaikannya.  Kesalahan  yang  ditemukan  kembali  setelah  UU  Cipta  Kerja  ditandatangani
              Presiden Jokowi inipun juga disebutnya merupakan kesalahan teknis penulisan.

              Ia berjanji, kekeliruan teknis ini akan menjadi catatan dan masukan bagi pemerintah untuk terus
              menyempurnakan kualitas RUU yang akan diundangkan. "Kekeliruan teknis ini menjadi catatan
              dan  masukan  bagi  kami  untuk  terus  menyempurnakan  kendali  kualitas  terhadap  RUU  yang
              hendak diundangkan agar kesalahan teknis seperti ini tidak terulang lagi," kata Pratikno.


              Seperti diketahui, sejumlah kejanggalan ditemukan di UU Cipta Kerja yang telah diteken Jokowi
              pada  Senin  (2/11).  Kejanggalan  yang  ditemukan  dalam  UU  setebal  1.187  halaman  itu  di
              antaranya  yakni  terkait  keberadaan  Pasal  6.  "Peningkatan  ekosistem  investasi  dan  kegiatan
              berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a meliputi; a. penerapan perizinan
              berusaha  berbasis  risiko;  b.  penyederhanaan  persyaratan  dasar  perizinan  berusaha;  c.
              penyederhanaan  perizinan  berusaha  sektor,  dan  d.  penyederhanaan  persyaratan  investasi,"
              begitu bunyi Pasal 6 Dari situlah muncul kejanggalan, lantaran Pasal 6 UU Cipta Kerja merujuk
              Pasal 5 ayat (1). Padahal, Pasal 5 tidak memiliki satu ayat pun. Penjelasan Pasal 5 UU Cipta Kerja
              berbunyi, "Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputi bidang hukum yang
              diatur dalam undang-undang terkait." (bn,ant,dtc,cnnind-64).


















                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128