Page 376 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 376
Judul Beberapa Pasal Klaster ketenagakerjaan dalam UU Cipta Kerja Dinilai
Merugikan Buruh Versi KSPI
Nama Media tribunnews.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.tribunnews.com/nasional/2020/11/03/beberapa-pasal-
klaster-ketenagakerjaan-dalam-uu-cipta-kerja-dinilai-merugikan-buruh-
versi-kspi
Jurnalis Seno Tri Sulistiyono
Tanggal 2020-11-03 10:18:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Setelah kami pelajari, isi undang-undang tersebut
khususnya terkait klaster ketenagakerjaan hampir seluruhnya merugikan kaum buruh
negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Penggunaan frasa dapat dalam penetapan upah minimum
kabupaten/kota (UMK) sangat merugikan buruh. Penetapan UMK bukan kewajiban, bisa saja
gubernur tidak menetapkan UMK
negative - Said Iqbal (Presiden KSPI) Jika hanya ditetapkan UMP, maka nilai upah minimum di
Bekasi akan turun. Dengan kata lain, berlakunya UU Cipta Kerja mengembalikan kepada rezim
upah murah
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Padahal dalam UU No 13 Tahun 2003, PKWT atau karyawan
kontrak batas waktu kontraknya dibatasi maksimal 5 tahun dan maksimal 3 periode kontrak
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) Hal ini mengesankan negara melegalkan tenaga kerja
diperjual belikan oleh agen penyalur. Padahal di dunia internasional, outsourcing disebut dengan
istilah modern slavery (perbudakan modern)
neutral - Said Iqbal (Presiden KSPI) KSPI meminta penggunaan tenaga kerja outsourcing hanya
dibatasi 5 jenis pekerjaan saja sebagaimana diatur dalam UU No 13 Tahun 2003
Ringkasan
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11
Tahun 2020 dicabut, karena sangat merugikan buruh.
"Setelah kami pelajari, isi undang-undang tersebut khususnya terkait klaster ketenagakerjaan
hampir seluruhnya merugikan kaum buruh," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Jakarta, Selasa
(3/11/2020).
375