Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 63

UU baru itu juga menghapus batasan lima jenis pekerjaan terkait dengan penggunaan tenaga
              kerja outsourcing.

              Dengan sistem kerja outsourcing kata dia, seorang buruh tidak lagi memiliki kejelasan terhadap
              upah,  jaminan  kesehatan,  jaminan  pensiun,  dan  kepastian  pekerjaannya.  Menurut  dia,  agen
              outsourcing sering lepas tangan untuk bertanggung jawab terhadap masa depan pekerjanya.

              Judicial Review

              Sekjen Mahkamah Konstitusi Guntur Hamzah menyatakan, gugatan judicial review terhadap UU
              Cipta Kerja yang sampai ke MK sudah lima perkara. Yang terbaru, gugatan diajukan Konfederasi
              Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) kemarin. Hanya, lanjut dia, ada satu gugatan yang ditarik ulang.
              "Ada tiga permohonan yang sudah di-registrasi," ujarnya kemarin.

              Tiga permohonan tersebut adalah perkara nomor 95/PUU-XVUI/2020 yang diajukan tiga warga
              Papua, perkara nomor 95/PUU-XVIII/2020 yang diajukan empat warga Jawa Timur, dan perkara
              nomor  87/PUU-XVIII/2020  milik  Federasi  Serikat  Pekerja  Singaperbangsa  Perkara  nomor  87
              dijadwalkan menjalani sidang pemeriksaan hari ini (4/11).

              Di sisi lain, beberapa pihak menilai masih ada jalan lain yang semestinya bisa dilakukan sebelum
              judicial  review.  "Semestinya,  presiden  yang  harus  melakukan  executive  review  dengan
              menerbitkan perppu pembatalan UU Ciptaker" ungkap Direktur LBH Jakarta Arif Maulana.

              Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati juga menyatakan masih
              ada  jalan  lain  yang  bisa  diambil  sebelum  judicial  review.  Selain  executive  review  yang  tidak
              dilakukan presiden, RUU inisiatif DPR dinilai bisa menjadi opsi. Fraksi-fraksi di DPR yang tidak
              sepakat dengan pengesahan UU Ciptaker bisa mengajukan RUU itu.

              Dia menegaskan, UU Ciptaker cacat sejak awal. Bahkan, sampai presiden menandatanganinya,
              masih muncul keanehan "Kesalahan-kesalahan fatal itu bukti pembuatan UU-nya memang ugal-
              ugalan," tambah dia. "Sudah cacat formil, harusnya (UU Ciptaker) gugur," tegas Asfin. (byu/
              deb/lyn/han/syn/far/cl9/fal)
































                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68