Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 66

kata  Ketua  Umum  HIPPI  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang  berdasarkan  keterangan  yang
              diterima pada Selasa (3/11).



              DUKUNG KEBIJAKAN ASIMETRIS UMP

              HIMPUNAN Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta mendukung kebijakan Gubernur
              DKI Jakarta Anies Baswedan soal asimetris upah minimum provinsi (UMP) 2021. Bagi perusahaan
              yang tetap tumbuh dan berkembang, harus menaikan UMP sebesar 3.27 persen menjadi Rp
              4.416.186 per bulan.

              Sedangkan perusahaan yang ekonominya terdampak pandeml Covid-19, nilai UMP 2021 sama
              seperti 2020 sebesar Rp 4.276.349 per bulan. "Kebijakan asimetris Pemerintah DKI Jakarta untuk
              UMP 2021 perlu kepastian dan jaminan bagi pengusaha yang terdampak pandemi Covid 19."
              kata  Ketua  Umum  HIPPI  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang  berdasarkan  keterangan  yang
              diterima pada Selasa (3/11).

              Sarman mengatakan, kebijakan itu sangat adil dan memang harus didorong agar sektor tertentu
              yang produktif selama pandemi tetap menaikkan UMP 2021. Sebaliknya yang terkena dampak,
              kenaikannya  0  persen  atau  besarannya  sama  dengan  UMP  2020.  "Sekitar  90  persen  lebih
              pengusaha di Jakarta terdampak pandemi covid 19. karena Jakarta merupakan kota jasa dimana
              ketika pergerakan manusia dan operasional usaha dibatasi maka ekonomi akan stagnan," ujar
              Sarman.


              Menurutnya, hampir delapan bulan berbagai sektor usaha mengalami omzet yang anjlok seperti
              hotel, restoran, kafe, katering, pusat perdagangan, mal, properti, otomotif, transportasi, event
              organizer Organizer dan sebagainya. Pandemi Covid-19, kata dia, membuat cash flow pengusaha
              terganggu  bahkan  sudah  banyak  yang  melakukan  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  dan
              merumahkan pekerjanya.

              "Bahkan sektor hiburan malam yang jumlahnya juga cukup banyak tidak tahu lagi nasibnya saat
              ini karena juga sudah hampir delapan bulan tutup," katanya. Dia menambahkan, indikator kinerja
              ekonomi Jakarta sebagal dampak Covid-19 dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi kuartal II
              tahun 2020 yang terkontraksi 8,22 persen. Kemudian pada kuartal III tahun 2020 diprediksi juga
              masih terkontraksi minus. "Dengan kondisi dunia usaha yang sudah sangat terpuruk, harapannya
              kenaikan UMP 2021 Jangan sampai menambah beban pengusaha. Karena itu, kebijakan tidak
              menaikkan UMP 2021 sangat adil dan bijak bagi yang terdampak," jelasnya, (faf)



















                                                           65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71