Page 69 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 4 NOVEMBER 2020
P. 69

Ringkasan

              Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menandatangani Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, yang
              sebelumnya telah disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pada 5 Oktober lalu. Dalam naskah yang
              diunggah di laman resmi Sekretariat Negara, tercantum bahwa Presiden.Jokowi menandatangani
              dokumen UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada 2 November dan secara resmi
              diundangkan pada tanggal yang sama.

              Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengakui adanya sejumlah kesalahan yang ditemukan di
              dalam UU Cipta Kerja. Menurut dia, hal itu merupakan masalah teknis administratif. "Namun,
              kekeliruan  tersebut  bersifat  teknis  administratif  sehingga  tidak  berpengaruh  terhadap
              implementasi UU Cipta Kerja," ujar Pratikno.



              MENSESNEG: KEKELIRUAN TEKNIS ADMINISTRATIF

              Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menandatangani Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, yang
              sebelumnya telah disetujui dalam Rapat Paripurna DPR pada 5 Oktober lalu. Dalam naskah yang
              diunggah  di  laman  resmi  Sekretariat  Negara,  tercantum  bahwa  Presiden.  Jokowi
              menandatangani dokumen UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja pada 2 November dan
              secara resmi diundangkan pada tanggal yang sama.

              Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengakui adanya sejumlah kesalahan yang ditemukan di
              dalam UU Cipta Kerja. Menurut dia, hal itu merupakan masalah teknis administratif. "Namun,
              kekeliruan  tersebut  bersifat  teknis  administratif  sehingga  tidak  berpengaruh  terhadap
              implementasi UU Cipta Kerja," ujar Pratikno.

              Ia menjelaskan, sebelumnya Kementerian Sekretariat Negara juga telah melakukan review dan
              menemukan sejumlah kekeliruan yang bersifat teknis setelah menerima berkas RUU Cipta Kerja
              dari DPR. Namun, kekeliruan tersebut telah disampaikan kepada Sekretariat Jenderal DPR untuk
              disepakati perbaikannya.


              "Kekeliruan teknis ini menjadi catatan dan masukan bagi kami untuk terus menyempurnakan
              kendali kualitas terhadap RUU yang hendak diundangkan agar kesalahan teknis seperti ini tidak
              terulang lagi," kata Pratikno.


              Naskah UU Cipta Kerja yang terkini terdiri atas 1.187 halaman. Jumlah halaman ini berbeda
              dengan  jumlah  halaman  draf  usulan  pada  Februari  lalu  (1.028  halaman),  draf  selepas
              pengesahan DPR pada 5 Oktober lalu (905 halaman), draf yang diserahkan ke Presiden pada 12
              Oktober (812), ataupun versi perbaikan Kementerian Sekretariat Negara pada 14 Oktober (1.128
              halaman).

              Artinya, sejak naskah usulan awal berbagai revisi, perbaikan salah tik dan materi undang-undang
              telah dilakukan. Meski begitu, masih ditemukan juga sejumlah kekeliruan dalam naskah final
              yang diteken Presiden.

              Di antaranya pada halaman 6, Pasal 6 yang mengacu pada Pasal 5 Ayat (1) huruf a, sedangkan
              Pasal 5 tak punya ayat sama sekali. Selain itu, ada juga kesalahan di Pasal 53 pada halaman
              757. Pasal 53 Ayat (5) yang seharusnya mengacu pada ayat (4) malah mengacu pada ayat (3).

                                                           68
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74