Page 198 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 198
Berdasarkan informasi awal yang diberikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Tenaganita,
MH pun berhasil diselamatkan pihak Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) pada 24 November
2020.
Kemudian, pihak Kepolisian juga telah menahan majikan yang telah melakukan tindak
penyiksaan terhadap MH.
Dalam menangani kasus tersebut, LSM Tenaganita berkoordinasi dengan Kedutaan Besar
Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur.
MH mengalami penyiksaan berupa pemukulan dengan benda tumpul, luka sayatan benda tajam,
disiram air panas, dan tidak diberi makan.
Sementara itu, saat ini MH telah berada di rumah sakit di Kuala Lumpur untuk mendapatkan
perawatan.
"Indonesia mengecam keras berulangnya kasus penyiksaan pekerja migran Indonesia, terutama
di sektor domestik oleh majikan di Malaysia," tutur Kemlu RI, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari
Antara.
KBRI Kuala Lumpur akan terus mendampingi MH, dan akan menunjuk pengacara retainer untuk
memonitor proses penegakan hukum terhadap majikan MH sesuai hukum yang berlaku.
Sebelum kasus yang dialami MH, pemerintah Indonesia mencatat kasus penyiksaan terhadap
Adelina Lisao di Penang, Malaysia.
Adelina Lisao merupakan korban penganiayaan dan pembunuhan oleh majikan bernama Ambika
MA Shan pada 2018 lalu.
Menurut LSM Tenaganita, Ambika MA Shan menyuruh Adelina Lisao untuk tidur di luar bersama
anjingnya, karena tidak ingin cairan yang keluar dari luka (akibat penggunaan bahan kimia) di
lengan dan kakinya mengotori lantai kandang anjing.
Sayangnya, Mahkamah Banding Malaysia di Putrajaya menguatkan keputusan Pengadilan Tinggi
untuk membebaskan Ambika MA Shan pada bulan September 2020.
Pembebasan tersebut pun disayangkan oleh pihak LSM Tenaganita, yang memperjuangkan
keadilan bagi Adelina Lisao.***.
197