Page 200 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 200

"Kita lihat ada beberapa daerah yang menaikkan UMP 2021. Sehingga ini meningkatkan risiko
              juga akan kepailitan usaha di tahun depan. Khususnya apabila kondisi ekonomi global belum
              baik," paparnya dalam webinar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2021, Kamis (26/11).

              Terlebih,  menurut  Shinta,  saat  ini  iklim  investasi  daya  saing  investasi  di  Indonesia  masih
              tertinggal di kawasan Asia Tenggara. Hal ini tak lepas dari mahalnya biaya penyiapan pra sarana
              dan sarana penunjang kegiatan berusaha.

              "Seperti biaya harga tanah, upah, logistik, dan air yang menjadi termahal di Asia Tenggara.
              Sedangkan, harga gas dan listrik Indonesia tertinggi nomor 2 di Asia Tenggara," paparnya.

              Maka dari itu, saat ini investor asing enggan untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.
              "Karena,  Indonesia  tidak  berpihak  kepada  perluasan  kegiatan  usaha  maupun  investasi,"
              tutupnya.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyebut ada satu provinsi yang kembali
              menaikkan  upah  minimum  provinsi  (UMP)  di  tahun  depan,  yakni  Provinsi  Bengkulu.  Dengan
              penambahan ini, maka total yang menaikkan upah di 2021 menjadi sebanyak enam provinsi,
              dari sebelumnya hanya lima provinsi.

              "Ada enam provinsi yang menetapkan UMP 2021 lebih tinggi dari 2020," ujar Menteri Ida dalam
              rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI secara virtual, Rabu (25/11).

              Adapun keenam provinsi tersebut yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur,
              Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, dan Bengkulu. Sementara itu, ada 27 provinsi lainnya yang tak
              menaikkan UMP di tahun depan. Satu provinsi, yakni Gorontalo belum menetapkan kebijakan
              UMP di tahun mendatang.

              [azz].







































                                                           199
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205