Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 NOVEMBER 2020
P. 65

BURUH SUMUT AKAN AKSI BESAR-BESARAN, MINTA GUBERNUR REVISI UMP DAN
              UMK
              Elemen  buruh  Sumut  (Analisadaily/Istimewa)  Medan  -  Sebanyak  16  elemen  buruh  yang
              tergabung dalam Gerakan Buruh Bermartabat Sumatera Utara (GEBBER Sumut) mengancam
              akan menggelar aksi besar-besaran di bulan Desember 2020 mendatang.

              Hal  itu  menyikapi  penolakan  buruh  atas  telah  ditetapkannya  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP)
              Sumut untuk tahun 2020 yang tidak mengalami kenaikan pada tahun 2021, dan indikasi para
              buruh untuk kenaikan Upah Minimum Kota dan Kabupaten (UMK) se-Sumut akan mengalami
              nasib yang sama.

              Gubernur Sumut (Gubsu) sudah mengeluarkan surat edaran nomor 561, kepada kepala faerah
              yakni wali kota dan bupati agar mengikuti dan memedomani Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja
              (SE  Menaker)  yang  memerintahkan  kepala  daerah  agar  tidak  menaikan  UMP  dan  UMK
              pascapandemi Covid-19.
              "Secara tegas, kami GEBBER Sumut menolak sikap Gubsu, yang terkesan tak peduli akan nasib
              buruh di Sumut. Kami menolak tidak ada kenaikan UMP dan UMK di wilayah Sumut, kami akan
              siapkan aksi besar-besaran buruh di Sumut," tegas Ketua FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo, Kamis
              (26/11).
              Menurut Willy, jika alasannya untuk meningkatkan perekonomian, dengan menaikkan upah maka
              daya beli kaum pekerja buruh dan keluarganya tetap terjaga, produk-produk perusahaan laku
              terjual di pasaran, dan ekonomi akan tumbuh.

              "Di saat ekonomi terpuruk, perusahaan bangkrut, kaum pekerja buruh jugalah yang menjadi
              korban PHK dan dirumahkan secara massal, bahkan hak-haknya yang tidak dipenuhi dan kasus-
              kasus yang dilaporkan juga tak kunjung dapat diselesaikan oleh pemerintah," ungkap Willy.

              Hera Yunita Siregar dari F-SBSI Kikes Sumut menambahkan, pihaknya menilai bahwa SE yang
              dibuat oleh Menaker-RI Ida Fauziah dan UMP Sumut tahun 2021 yang ditetapkan oleh Gubsu
              Edy Rahmayadi cacat hukum dan tidak sah, karena mengangkangi ketentuan dalam UUD 1945,
              UU No. 13/2003 Tentang Ketenagakerjaan maupun PP No. 78/2015 Tentang Pengupahan dan
              dilakukan  tanpa  melalui  proses  pembahasan  musyawarah  mufakat  dalam  rapat  Dewan
              Pengupahan Provinsi Sumut.

              Berdasarkan hal tersebut, kata Hera, GEBBER Sumut yang merupakan gabungan dari 16 SP/SB
              di  Sumut  akan  menggelar  aksi  unjuk  rasa  besar-besaran,  yang  akan  digelar  pada  bulan
              Desember 2020 mendatang.

              Martin  Silitonga  dari  SBSI  92,  turut  menyampaikan,  per  hari  ini  GEBBER  Sumut  sudah
              melayangkan surat pernyataan sikap ke Gubsu dan instansi lainya terkait tuntutan para buruh di
              Sumut.
              "Tambahan tuntutan secara nasional, kami tetap meminta agar Presiden Jokowi mencabut UU
              Omnibus Law Cipta Kerja yang makin memiskinkan kaum buruh," pungkasnya.

              (RZD).










                                                           64
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70