Page 126 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 MARET 2021
P. 126
karena tidak ada gunanya,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke BLK Ternate, Maluku
Utara, Jumat 5 Maret 2021.
Oleh karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong pengelola balai latihan kerja,
terutama milik pemerintah daerah agar pelatihan yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan
industri dan dunia usaha (DUDI) setempat, sehingga alumni pelatihan dapat langsung terserap
ke pasar kerja.
Menaker Ida mengatakan, Maluku Utara merupakan salah satu daerah yang menjadi harapan
bagi pembangunan wilayah Indonesia bagian Timur. Karena Maluku utara memiliki banyak
sumber daya yang harus dikembangkan dan akan menarik investasi baru yang akan menciptakan
lapangan kerja baru.
"Ayo, kita kolaborasi, baik pemerintah dan swasta untuk siapkan sumber daya manusia yang
kompeten! SDM Maluku Utara harus menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri,” katanya.
Menurut Ida balai latihan kerja harus menjawab tantangan pengangguran yang semakin tinggi.
“Kita tidak bisa melakukan kerja biasa-biasa saja. Kita harus bisa menjawab kebutuhan,
tantangan, dan dinamika ketenagakerjaan," tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Menaker Ida juga mengajak seluruh pengelola BLK, termasuk di Ternate
agar melakukan transformasi. “Dengan berbagai cara mulai dari reformasi kelembagaan,
redesain substansi pelatihan, revolusi SDM, reviltasisasi fasilitas dan sarana prasarana,
rebranding BLK, dan relationship.”
Selama ini Kementerian Ketenagakerjaan telah menyusun sejumlah kebijakan pelatihan vokasi
agar sesuai dengan munculnya peluang usaha dan jenis pekerjaan baru di era pandemi. Di
antaranya adalah kebijakan triple skilling, yakni skilling, re-skilling, dan up-skilling bagi pekerja.
Selain itu, dilakukan juga optimalisasi pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills;
perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online (menggunakan
metode blended training); serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama pelaku industri
untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Menurut Menaker Ida, dunia usaha sebagai penyerap tenaga kerja memiliki peran besar dalam
menentukan kompetensi yang dibutuhkan saat ini dan di masa depan. Agar proses link and
match antara pendidikan dan dunia kerja bisa tercipta.
"Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya training dan investasi sumber
daya manusia bagi industri, sehingga tercipta hubungan yang saling menguntungkan antara BLK
dan industri," tutupnya.
125