Page 192 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JULI 2021
P. 192

ASOSIASI MINTA PEMERINTAH SUBSIDI 50 PERSEN GAJI PEKERJA MALL

              Jakarta  -  Asosiasi  Pengelola  Pusat  Belanja  Indonesia  (APPBI)  meminta  pemerintah  bisa
              memberikan  subsidi  50  persen  gaji  untuk  pekerja  lantaran  kebijakan  PPKM  Darurat
              mengharuskan pusat belanja atau mal harus tutup sepenuhnya.

              "Kami  berharap  pemerintah  bisa  membantu  subsidi  gaji pegawai  sebesar  50  persen,  kurang
              lebih, subsidi ini tidak perlu diberikan kepada pusat belanja tapi bisa langsung diberikan kepada
              para  pekerja  melalui  misalnya  BPJS  Ketenagakerjaan  ataupun  mekanisme  lain,"  kata  Ketua
              APPBI Alphonzus Widjaja dalam konferensi pers virtual yang dipantau dari Jakarta, Rabu.

              Menurut  Alphonzus,  bantuan  subsidi  gaji  akan  sangat  membantu  pihaknya  untuk  mencegah
              Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK).  Pasalnya,  pusat  belanja  sama  sekali  tak  bisa  beroperasi
              dengan kebijakan PPKM Darurat yang telah berlaku sejak 3 Juli 2021.

              Ia menjelaskan kondisi terkini para pekerja di pusat perbelanjaan sebagian sudah dirumahkan
              meski masih dibayar penuh. Dirumahkannya karyawan dilakukan karena pusat belanja masih
              harus ditutup seiring dengan kebijakan PPKM Darurat.

              "Tahap kedua, kalau PPKM diperpanjang, pekerja akan dirumahkan dengan gaji tidak dibayar
              penuh dan opsi terakhir adalah PHK. Ini tergantung seberapa lama PPKM Darurat berlangsung.
              Kami berharap opsi ketiga ini tidak harus terjadi," katanya.

              Alphonzus  berharap  pemerintah  juga  bisa  memberikan  relaksasi  dan  subsidi  lainnya,  seperti
              listrik, gas, pajak reklame hingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Menurut dia, biaya-biaya
              tersebut harus ditanggung pengusaha dengan besaran yang sama. Padahal pusat perbelanjaan
              tidak diperkenankan untuk buka.

              "Kami  sepenuhnya  mendukung  kebijakan  pemerintah,  tapi  kami  juga  harap  pemerintah  bisa
              bantu pusat perbelanjaan. Pada saat PPKM Darurat ini pun kami harus banyak beri bantuan
              kebijakan  ke penyewa  karena  mereka  tidak  bisa  operasi, tapi di  sisi  lain  banyak biaya yang
              dibebankan tetap harus ditanggung, nilainya tidak berubah meski pusat belanja tutup," ujarnya.

              Dengan tanggungan tersebut, Alphonzus mengungkapkan kondisi keuangan perusahaan pun
              kian  berat.  Sejak  2020  perusahaan  telah  menggunakan  dana  cadangan  untuk  menopang
              operasional.

              "Memang benar sebelum lonjakan kasus positif, di semester I 2021 kondisi sudah lebih baik dari
              2020 tapi di semester I kemarin hanya boleh operasi 50 persen jadi tetap defisit. Jadi setelah
              tidak  punya  dana  cadangan,  memasuki  2021  tanpa  dana  cadangan  kondisinya  masih  defisit
              ditambah PPKM Darurat," ungkapnya.























                                                           191
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197