Page 464 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 DESEMBER 2021
P. 464

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai Gubernur DKI
              Jakarta  telah  melanggar  aturan  sehingga  layak  mendapatkan  teguran  hingga  sanksi  dari
              pemerintah pusat karena menetapkan UMP 2022 tak mengacu pada PP tentang pengupahan
              pada UU Cipta Kerja.

              "Meminta kepada Kementerian Ketenagakerjaan RI untuk memberikan sanksi kepada Kepala
              Daerah yang telah melawan hukum regulasi Ketenagakerjaan, terutama Pengupahan, karena hal
              tersebut  berpotensi  menimbulkan  iklim  tidak  kondusif  bagi  dunia  usaha  dan  perekonomian
              Nasional," katanya dalam konferensi pers.

              Selain itu, Apindo juga meminta Menteri Dalam Negeri untuk memberikan pembinaan atau sanksi
              kepada  Kepala  Daerah,  Gubernur  DKI  Jakarta  yang  dinilai  tidak  memahami  peraturan
              perundangan. Adapun sesuai amanat UU 23 tahun 2014, Pasal 373 yang intinya Pemerintah
              Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

              Layangan sanksi itu karena pemerintah Anies dinilai telah melanggar regulasi Pengupahan yang
              berlaku saat ini, terutama Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2021 tentang Pengupahan
              yaitu pasal 26 mengenai cara perhitungan upah minimum dan pasal 27 mengenai Upah minimum
              propinsi.  Selain  itu  revisi  ini  bertentangan  dengan  pasal  29  tentang  waktu  penetapan  Upah
              Minimum yang selambat-lambatnya ditetapkan pada tanggal 21 November 2021.

              "Dia  sebagai  Gubernur  yang  harusnya  paham  sekali  masalah  ini  melanggar,  ya  jadi  catatan
              tersendiri apalagi kalau mau nyapres, jadi catatan," tambahnya.

              Surat  permintaan  sanksi  itu  bakal  dikirimkan  pada  hari  ini.  Sembari  menunggu  respon  dari
              pemerintah pusat, pelaku usaha juga masih memantau bentuk peraturan gubernur yang baru.
              Jika hasil revisinya keluar, mereka juga akan mengajukan langkah hukum.

              "Apakah revisi ini ada sangkut pautnya dengan kepentingan politik? oh jelas. Jadi jelas," kata
              Wakil Ketua Umum Kadin bidang Ketenagakerjaan, Adi Mahfudz.
              Sebelumnya, Anies beralasan penetapan UMP dengan menggunakan formula yang diatur dalam
              PP 36/2021 tentang Pengupahan tidak sesuai dengan prinsip keadlian.

              Kenaikan upah 0,85% jauh lebih rendah dibandingkan inflasi Jakarta yang mencapai 1,14 persen.
              Selain itu, ia menilai ketidakadilan akibat penerapan formula UMP dalam beleid tersebut juga
              bisa  merugikan  pekerja  di  sektor  industri  yang  justru  mengalami  pertumbuhan  di  tengah
              pandemi.

              Sektor  yang  dimaksud  di  antaranya  sektor  transportasi  dan  pergudangan,  informasi  dan
              komunikasi, jasa keuangan, jasa kesehatan dan kegiatan sosial.

              Setelah mengalami perdebatan panjang dan didemo berkali-kali oleh kalangan buruh, Pemprov
              DKI Jakarta resmi merevisi nilai UMP tahun depan.

              Keputusan  tersebut  selain  mempertimbangkan  sentimen  positif  dari  kajian  dan  proyeksi
              pertumbuhan ekonomi, juga didasari kajian ulang dan pembahasan kembali bersama semua
              pemangku  kepentingan  terkait  semangat  kehati-hatian  di  tengah  mulai  bergeraknya  laju
              ekonomi di wilayah Jakarta.

              "Dengan  kenaikan  Rp  225  ribu  per  bulan,  maka  saudara-saudara  kita,  para  pekerja  dapat
              menggunakannya  sebagai  tambahan  untuk  keperluan  sehari-hari.  Yang  lebih  penting  adalah
              melalui kenaikan UMP yang layak ini, kami berharap daya beli masyarakat atau pekerja tidak
              turun," kata Anies dalam siaran persnya.



                                                           463
   459   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469