Page 337 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 MARET 2021
P. 337

kemudian  diminta  semuanya.  Jadi  dari  48  kelompok  diminta  oleh  AM,  totalnya  Rp
              1,920.000.000," ujarnya.
              "48  kelompok  ini  dibentuk  baru  tetapi  yang  membuat  satu  orang  ini,  jadi  kalau  dapat  saya
              katakan hanya digunakan untuk nama saja," tambahnya.

              Selanjutnya:  Bisa  terancam  hukuman  mati  Sunarwan  menegaskan  saat  ini  pihaknya  sedang
              mendalami  terkait  penggunaan  uang  .  Dipastikan  uang  tersebut  bukan  untuk  kepentingan
              kelompok, tetapi untuk kepentingan lain yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

              "Yang  jelas  kelompok  ini  sudah  merasa  mendapatkan  bantuan,  tetapi  uangnya  diambil.
              Kelompok-kelompok ini ada diseluruh Kabupaten Banyumas, berjumlah 48 kelompok, tersebar,"
              ucapnya.

              Kasus tersebut terungkap berdasarkan temuan pihak Kejari Purwokerto saat melakukan sampel
              ke kelompok--kelompok yang menerima bantuan tersebut.

              "Jadi ini temuan dari kami ketika ada bantuan, tapi kita sampel ke kelompok tidak ada kegiatan,
              bantuan untuk 48 kelompok, setelah kita dalami ternyata mereka juga tidak menerima. Ditambah
              ada laporan ke kami terutama dari kelompok," ujarnya.

              Setelah mendapatkan informasi tersebut, pihak bersama tim langsung menuju rumah AM di Desa
              Sokawera, Kecamatan Cilongok untuk melakukan penggeledahan. Di lokasi ditemukan sejumlah
              barang bukti yang terindikasi dengan kasus tersebut .
              "(Batabg bukti) Diambil dari rumah AM di Sokawera, dari satu rumah, kami tidak melakukan
              penggeledahan di rumah MT. Tapi MT ada di situ dan saat dilakukan penggeledahan ada barang-
              barang yang terindikasi terkait dengan kasus ini," tuturnya.

              Dari satu rumah itu juga pihaknya berhasil mengamankan 38 stempel yang merupakan bagian
              dari 48 kelompok tadi. Diamankan pula 1 unit komputer, beberapa dokumen perjanjian kerja
              sama antara Direktorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Ditjen Bina Penta
              dan PKK Kemenaker RI dengan 48 kelompok.

              Hingga saat ini AM dan MT masih berstatus saksi. Statusnya akan dinaikkan jika dalam terdapat
              bukti  tindak  pidana.  Keduanya  bisa  dijerat  pelanggaran  Pasal  2,  Pasal  3  UU  Tipikor.  Tidak
              menutup  kemungkinan  hukuman  mati  bagi  penyalahgunaan  bantuan  COVID-19  untuk
              masyarakat terdampak.
              "Belum ada yang ditahan, baru saksi semua, menunggu semua alat bukti cukup baru kita ekspos
              semuanya dan menentukan siapa yang bertanggungjawab. Yang pasti pasal 2, pasal 3 undang-
              undang Tipikor. Nanti kita lihat (hukuman mati pengguna dana bantuan COVID-19), ada tidaknya
              setelah persidangan," ucapnya.
              (mbr/mbr).

















                                                           336
   332   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342