Page 227 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 AGUSTUS 2020
P. 227
Judul Presiden KSPI Konfirmasi Buruh Demo di DPR dan di 20 Provinsi Besok
Nama Media bisnis.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://ekonomi.bisnis.com/read/20200824/12/1282384/presiden-kspi-
konfirmasi-buruh-demo-di-dpr-dan-di-20-provinsi-besok
Jurnalis Newswire
Tanggal 2020-08-24 15:23:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Said Iqbal (Ketua KSPI) Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah
dan DPR untuk menghindari PHK besar-besaran akibat C-19 dan resesi ekonomi
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengonfirmasi bahwa buruh
akan melakukan aksi unjuk rasa di 20 provinsi pada Selasa (25/8/2020) terkait penolakan akan
Omnibus Law dan pemutusan hubungan kerja akibat Covid-19.
PRESIDEN KSPI KONFIRMASI BURUH DEMO DI DPR DAN DI 20 PROVINSI BESOK
JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal mengonfirmasi
bahwa buruh akan melakukan aksi unjuk rasa di 20 provinsi pada Selasa (25/8/2020) terkait
penolakan akan Omnibus Law dan pemutusan hubungan kerja akibat Covid-19.
"Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah dan DPR untuk menghindari PHK
besar-besaran akibat C-19 dan resesi ekonomi," kata Said Iqbal dalam pernyataan di Jakarta
pada Senin (24/8/2020).
Penolakan Omnibus Law, menurut Said, dilakukan karena merugikan buruh dengan menghapus
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK)
serta pemberlakukan upah per jam.
Selain itu, dia mengklaim undang-undang yang baru itu akan mengurangi nilai pesangon,
penggunaan outsourcing dan buruh kontrak dalam jangka waktu tidak dibatasi untuk semua
jenis pekerjaan, waktu kerja yang panjang dan penghapusan beberapa jenis hak cuti.
Beberapa hal tersebut menjadi alasan mengapa KSPI meminta agar pembahasan Omnibus Law
dihentikan dan pemerintah lebih fokus menyelesaikan dampak dari Covid-19.
226